PWMU.CO – Acara Temu Netizen se-Indonesia resmi dibuka hari ini (19/8) pukul 13.00 di aula Lantai 5 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Dalam sambutannya Ketua MPI PP Muhammadiyah Muklas menyebutkan bahwa keberadaan medsos di era digital adalah sesuatu yang penting.
“Target acara ini adalah untuk menguatkan jaringan medsos yang dimiliki persyarikatan,” tegas Muklas di hadapan para peserta.
Muklas pun mengucapan terima kasih kepada UMY yang telah memfasilitasi akomodasi dan penginapan peserta. “Peserta yg telah terdaftar 42 jarimu dan 57 nitizen,” kata Muklas.
(Baca: Saatnya Muhammadiyah All Out dalam Ranah Digital dan Pemuda Muhammadiyah Galakkan Dakwah Digital)
Sementara itu PP Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad mengatakan bahwa zaman sekarang bukan lagi bertatap muka. Tetapi zaman digital. Dakwah tidak seperti dulu yang menunggu orang berkelompok, tetapi zaman individual.
“Temu netizen ini menjadi penting untuk menyatukan langkah. Saya sering menemukan nitizen yang berceloteh di media sosial dengan bahasa kebencian. Oleh karena itu, ini perlu untuk kita hindari dan bisa dijadikan media dakwah,” kata Dadang.
“Sekarang kita terlihat seperti terlambat di bidang medsos dan pertelevisian. Cyber-army di persyarikatan menjadi penting untuk mengklarifikasi informasi yang tidak benar. Sebagai contoh penyerang terhadap Kemendikbud dalam bentuk opini sentimentil menjadi penting untuk kita tabayyun-kan kebenarannya,” pungasnya. (nu’man/ilmi)