PWMU.CO – Siswa SD Ikrom Wage Sidoarjo mengikuti Darul Arqam selama tiga di sekolah, Kamis, Jumat dan Senin (21,22, 25/3/2024).
Semua guru SD Muhammadiyah 3 Ikrom terjadwal memberikan materi mulai puasa Ramadhan dengan peristiwa-peristiwa di dalamnya sampai dengan Idul Fitri.
Hari Kamis (21/3/2014) Muhammad Nasikin SPd bertugas memberikan materi di kelas 6 England SD Muhammadiyah 3 Ikrom dengan judul Cara Rasulullah Menyambut Ramadhan dan Cara yang tidak dicontohkan menyambut Ramadhan.
Dia mengawali membuka pertanyaan kepada siswa SD Ikrom.
“Sudah berapa hari kita berpuasa?” tanya dia.
”Iya. Kita sekarang sudah memasuki hari kesebelas berpuasa. Mari kita jaga puasa kita jangan sampai puasa kita rusak, tidak berpahala disebabkan kita hanya menjaga lapar dan haus saja, tapi kita tidak bisa menjaga lisan dan perbuatan kita,” ujarnya.
Kemudian dia bertanya kembali kepada siswa. “Bagaimana perasaan anak-anak ketika bulan Ramadhan datang?”
Ada yang menjawab senang dan ada yang menjawabnya biasa saja.
“Apakah anak-anak sudah mempersiapkan jauh-jauh hari untuk menyambut bulan Ramadhan?” tanyanya.
“Tidak,” jawab sebagian siswa.
Dia kemudian menerangkan, Rasulullah menyambut bulan Ramadhan jauh-jauh hari. Bahkan menurut Aisyah, istri Rasulullah, mempersiapkan enam bulan sebelumnya dengan memperbanyak puasa sunah dan bersemangat lagi ketika memasuki bulan Syaban.
Apa saja yang perlu disiapkan menyambut Ramadhan?
Dia menjelaskan, pertama, persiapan Ruhaniyah.
Rasulullah memberikan contoh kepada umatnya untuk senantiasa mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan dengan keimanan. Puasa diperintahkan Allah kepada orang-orang beriman.
”Orang yang ngopi di warung-warung yang ditutup kain di pagi hari. Wajah mereka tidak terlihat. Hanya kaki -kaki yang terlihat. Mereka bisa jadi muslim, tapi tidak mau berpuasa karena keimanannya masih lemah,” katanya.
Kedua, persiapan fisik yang sehat dan prima.
Rasulullah bersabda : “Mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.”
Ketiga, persiapan harta.
Persiapan harta untuk membeli kebutuhan buka dan sahur, serta sedekah. Sedekah di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan oleh Allah.
Keempat, mempersiapkan ilmu pengetahuan. Membaca tentang ilmu puasa, amalan sunnah, yang membatalkan dan yang merusak pahala puasa.
”Orang berpuasa dengan ilmu bisa menjalankan perintah Allah dengan benar dan mendapat pahala. Orang yang tak pakai ilmu dapat merusak pahala puasa,” katanya.
Lalu dia menjelaskan, tradisi menyambut Ramadhan yang bukan sunnah.
Pertama, ziarah kubur khusus menjelang Ramadhan.
Kedua, mandi. Ada di beberapa daerah yang masih merawat budaya seperti ini. Mereka berkumpul di sendang/kolam untuk mandi bersama dengan tujuan membersihkan diri dengan melakukan beberapa ritual.
Ketiga, membakar petasan. Perbuatan ini sia-sia dan berbahaya. ”Lebih baik uangnya untuk infak,” ujarnya.
Di akhir materi, dia berpesan kepada siswa SD Ikrom, mengisi Ramadhan dengan membaca al-Quran, berbagi takjil, bersedekah dan shalat tarawih.
Penulis Muhammad Nasikin Editor Sugeng Purwanto