PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 2 Malang mendapat kunjungan dadakan guru-guru dari Negeri Laskar Pelangi, Selasa, 15 Agustus 2017 lalu. Lebih mengejutkan lagi direncanakan datang pukul 10.00 ternyata tiba di sekolah pukul 16.00 sore. Enam jam para tamu ini terjebak macet.
Para tamu guru ini berasal dari SMP Muhammadiyah Pangkal Pinang, Bangka Belitung yang sekarang dikenal sebagai Negeri Laskar Pelangi berdasar novel Andrea Hirata. Mereka bermaksud studi banding pengelolaan sekolah. Kunjungan ini diberitahukan hanya sehari sebelum kedatangannya ke Malang.
(Baca: Kisah Siswa Katholik yang Selamatkan Sekolah Muhammadiyah di Kutai Kartanegara)
Kepala SMP Muhammadiyah Pangkal Pinang, Zulkifli, menyampaikan permintaan maaf karena terlambat datang sesuai rencana. ”Saya kira di sini sama dengan Pangkal Pinang tidak ada macet ternyata banyak acara agustusan di jalan-jalan,” ujar Zulkifli saat pertemuan di masjid sekolah.
Zulkifli mengatakan, mengenal SMP Muhammadiyah 2 dari browsing internet. ” Dari searching beberapa website sekolah, kami merasa paling cocok di sekolah ini,” katanya. Pertimbangan lain, sambung Zulkifli, sekolah ini memiliki tren positif penerimaan siswa baru yang meningkat setiap tahun. Juga yang menarik ada perombakan sistem manajemen sekolah.
Kepala SMP Muhammadiyah 2 Malang, Mardjono, mengucapkan terima kasih atas kunjungan guru-guru SMP Muhammadiyah Pangkal Pinang. Dia merasa tersanjung karena sekolah ”kecil” di Malang dijadikan studi banding oleh sesama sekolah Muhammadiyah dari luar Jawa.
(Baca juga: Ketika Profesor Harus Mengajar Siswa SD)
”Kalau dari segi jumlah siswa, sebenarnya keliru SMP Muhammadiyah Pangkal Pinang studi banding ke SMP Muhammadiyah 2 Malang,” ujar Mardjono, ”Karena sudah telanjur di sini, maka mari diskusi bersama demi meningkatkan kualitas pendidikan bersama,” sambungnya.
Beberapa topik pembahasan dalam diskusi dua pengelola sekolah ini adalah pertama, sistem penerimaan siswa baru. Kedua, manajemen sekolah. Ketiga, manajemen sumber daya manusia. Keempat, memperkuat program sekolah yang menjadi harapan masyarakat sekitar.
Setelah dari Malang, rombongan SMP Muhammadiyah Pangkal Pinang menuju Yogyakarta juga studi banding di beberapa sekolah di kota yang menjadi pusat Persyarikatan Muhammadiyah itu. (dien)