PWMU.CO – Tips mudah membaca al-Quran dengan metode One Day One Juz (Odoj). Hal ini disampaikan Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Genteng, Taufiqur Rohman MPdI saat mengisi Kuliah Tujuh Menit (Kultum) Ramadhan di Masjid Al-Huda Genteng, Jumat (22/3/2024).
Masjid yang beralamat di Desa Genteng Kulon Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur ini lokasinya bersebrangan jalan dengan Kampus II Universitas Muhammadiyah Jember.
Kultum dilaksanakan setelah shalat Tarawih berjamaah. Disampaikan di depan jamaah laki-laki dan perempuan.
Di awal Kultumnya dia mengajak jamaah untuk membiasakan praktik baik tadarus al-Quran. Tadarus minimal terdiri dari dua orang. Satu orang membaca dan yang lainnya menyimak bacaan. Jika ada kesalahan, misalkan panjang pendeknya atau hukum tajwidnya, maka yang lain bisa membetulkan. Proses tersebut harus dilalui seseorang yang ingin lancar membaca al-Quran.
“Itulah tadarus. Dan hal ini harus lebih intensif lagi dilakukan di Bulan Ramadhan,” ujarnya.
Mengapa begitu bapak dan Ibu? tanyanya retoris. Karena Nabi Muhammad SAW memberikan teladan seperti itu. Bahkan bacaannya langsung disimak oleh Malaikat Jibril AS.
Selanjutnya ia menjelaskan, sebenarnya membaca al-Quran itu mudah. Dengan menerapkan metode Odoj. Satu hari satu juz. Ia pun membacakan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Di hadis ini dijelaskan anjuran nabi untuk membaca atau menamatkan al-Quran sekali dalam satu bulan.
“Ternyata, Sahabat Nabi yang bernama Abdullah bin Amr RA mengatakan ia mampu menamatkan lebih banyak dari itu. Lalu nabi mengatakan bacalah dalam tujuh hari. Dan tidak lebih dari itu,” ulasnya.
Dari kisah tersebut, bapak dan Ibu, kata Taufiqur Rohman, jika ingin lancar bacaan al-Qurannya, gunakan metode Odoj ini. Ia pun menyakinkan jamaah, jika metode Odoj ini benar-benar diterapkan, maka umat Islam dengan bertambahnya umur, akan mampu membaca al-Quran dengan baik dan benar.
Menutup Kultumnya Taufiqur Rohman berpesan kepada jamaah. Di samping membaca al-Quran juga harus memahami makna kandungannya.
“Karena Al-Quran merupakan pedoman kita dalam mengarungi kehidupan ini,” pesannya.
Penulis Ghulam Bana Islama. Editor Ichwan Arif.