PWMU.CO – PCPM Paciran turba dan safari Ramadhan di Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah (PRPM) Sendangagung, Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (23/3/2024).
Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) memusatkan kegiatan ini di Masjid An-Nur Sendangagung. Lebih dari 70 warga Muhammadiyah setempat mengikutinya. Jajaran PCPM Paciran juga tampak guyub-rukun menjelang berbuka puasa itu.
Ketua PRPM Sendangagung Farih Hamdan SPdI menyambut dengan hangat para jamaah. Pria yang berdomisili di depan SMPM 12 Sendangagung ini merasa bersyukur dikunjungi PCPM Paciran dan ditempati Turba dan Safari Ramadhan perdana ini.
Ketua PCPM Paciran Mohammad Shodiq Skom dalam sambutannya menyampaikan sangat senang melihat antusias jamaah Muhammadiyah di Masjid An-Nur Sendangagung.
“Kegiatan ini sekaligus ajang silaturahmi PCPM Paciran dengan jamaah PRM dan PRPM di Sendangagung” ungkap pria yang juga menjabat Carik atau Sekretaris Desa Tunggul Paciran ini.
Dalam kegiatan ini, hadir pula Kabid Tabligh Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jatim Aditama SPdI MPd. Kehadiran pria yang sehari-harinya mengajar di SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik ini dalam rangka memberi materi Kajian Ramadhan.
3 Golongan Orang Puasa
Dalam paparan materinya, dia menerangkan tiga golongan orang puasa menurut Hamka. “Pertama, golongan orang yang menjalankan puasa sami’na wa atha’na. Dia kecapekan tapi sangat bahagia sekali,” ujarnya.
Kedua, golongan orang yang gembira tetapi dengan penyesalan karena dia menjalankan puasa hanya sekadarnya. Ketiga, menyesal luar biasa karena tidak ambil apa-apa dari Ramadhan.
Di ujung kajiannya, Aditama mengakui beruntung pernah berkiprah di Pemuda Muhammadiyah. Dalam curahan hatinya alumnus MA Al-Ishlah Sendangagung tahun 2004 ini menuturkan, “Pemuda Muhammadiyah beruntung karena masuk dalam lingkungan terkontrol dan terjaga.”
Menurutnya, hal itu karena seringnya interaksi antarpemuda dalam rangka menuju program kerja yang telah disusun, ini berlaku khususnya yang aktif. Akhirnya Adi mengajak, “Ayo kita semangat dalam organisasi Kepemudaan ini!” (*)
Penulis Gondo Waloyo Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni