PWMU.CO – Tiga ayat diulas di kajian tadabur al-Quran dalam Darul Arqam SD Mumtaz (SD Muhammadiyah 1 dan 2 Taman Sepanjang) Sidoarjo, Jumat-Sabtu (22-23/3/2024).
Kegiatan Darul Arqam diikuti 168 peserta dari siswa kelas V selama dua hari.
Narasumber Choiroer Rofiq SAg MPd mengulas tiga ayat yaitu surat al-Baqarah ayat 261, ayat 267, dan surat Ali Imran ayat 92.
Dia menjelaskan surat al-Baqarah ayat 261 yang artinya, perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.”
Kemudian disambung surat al-Baqarah ayat 267 yang artinya, wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya Maha Terpuji.
Setelah itu dia mengupas surat Ali Imran ayat 92 yang artinya, kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh Allah Maha Mengetahui.
Choiroer Rofiq mengatakan, ayat al-Quran ini mengingatkan keutamaan berinfak. ”Mari anak-anak, dan kita semua yang ada di sini gemar berinfak, berinfak dengan harta kita yang terbaik dan yang halal,” katanya.
Peserta Darul Arqam SD Mumtaz, Azizah, menyatakan, acara ini sungguh memberikan pencerahan baginya untuk memahami ayat al-Quran secara mendalam. Tidak hanya dihafalkan tapi juga diamalkan.
”Kami sadar pentingnya menjalankan shalat, berinfak, dan berbuka puasa. Kami juga memahami bahwa ibadah-ibadah ini bukan hanya rutinitas, tetapi bagian penting dari hubungan kami dengan Allah SWT,” katanya.
Dengan memahami ayat al-Quran ini, kata dia, siswa mempunyai perspektif dan kesadaran untuk menjalankan ajaran agama Islam sehingga menjadi generasi Qurani. Setiap amalan paham rujukan ayatnya.
Penulis Laras Ayuningtyas Manggiasih Editor Sugeng Purwanto