PWMU.CO – Siswa Spemdalas belajar self management di Ramadhan Staycation di Arayanna Hotel dan Resort Trawas Mojokerto, Jumat (22/3/2024).
Dalam materinya, Motivator dan Trainer Nasional, Afif Hidayatullah SE SPd MAk CHt CNNLP CSTMI menyampaikan definisi self manajement di hadapan siswa SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur.
“Self management adalah soal bagaimana setiap hari kita mengelola diri kita dan membuat diri kita bermanuver melewati berbagai situasi dan tantangan sehingga menjadi pribadi yang produktif, positif, dan konstruktif,” jelasnya.
Dalam proses tersebut, lanjutnya, ada dua hal yang harus selalu dipegang dan dijadikan konsep. Hal tersebut terdapat dalam al-Quran Surat al-Insyirah innama’al usri yusro (maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan) dan fa inna ma’al usri yusra (sesungguhnya, beserta kesulitan ada kemudahan).
Alumnus Spemdalas angkatan kedua tersebut kemudian mengibaratkan siswa sebagai seekor burung. Burung tersebut memiliki tujuan untuk terbang mencapai puncak paling tinggi yang dapat diraihnya. Untuk meraihnya dua sayap burung saling berkolaborasi. Dua sayap tersebut orangtua dan pengajar Spemdalas.
Suatu saat, lanjutnya, burung merasa lelah karena harus terbang terus-menerus. Namun begitu ingat wajah orang tua, harapan yang disematkan kepada burung tersebut, serta self manejemant yang baik, burung kembali terbang mengepakkan sayapnya dan kembali terbang menuju puncak.
Afif menjelaskan lima cara meningkatkan self manajement, yaitu mengenali diri sendiri. Dalam hal ini termasuk mengenali kelemahan dan kelebihan yang dimiliki. Kelebihan yang dimiliki harus terus ditingkatkan bahkan dimaksimalkan. Jika kelebihan sudah diasah, lambat laun kelemahan akan terminimalisasi.
“Berikutnya adalah fokus terhadap hal yang bisa dikontrol. Dengan demikian, hal-hal yang tidak bisa dikontrol tentu perlu dikesampingkan keberadaannya,” ujarnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Afif juga menyampaikan untuk menghindari multitasking. Multitasking menyebabkan fokus terpecah sehingga membuat diri tidak memiliki keahlian tertentu. Cara meningkatkan self manajemen selanjutnya adalah menjaga kesehatan pribadi dan menentukan tujuan jangka pendek dan panjang.
“Jika sudah memiliki tujuan, salah satu syarat agar tujuan tersebut tercapai adalah memastikan bahwa kondisi kita sehat jasmani dan rohani,” ujar penulis buku sekaligus dosen ini.
Lebih lanjut, Afif menekankan pentingnya komponen self manajement yang harus dipahami yaitu self choice (pilihan sadar), self control (kontrol diri), anger manajemen (manajemen marah), stress manajemen (manajemen stres), mood manajemen (menjaga suasana hati), self motivation (motivasi diri), serta fleksibel dalam pandangan serta perilaku.
Afif kemudian menegaskan untuk menghindari mental block. “Mental block merupakan bentuk ketidakyakinan dalam diri yang berasal dari pikiran bawah sadar yang akan di transfer ke pikiran sadar,” jelasnya.
Sebaliknya, jelasnya, setiap siswa harus menumbuhkan mental percaya diri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan afirmasi positif untuk diri sendiri. “Katakan dan hujamkan kalimat ini ya, adik-adik,” imbuhnya.
Seorang pemenang tidak pernah menyerah karena yang menyerah tidak pernah menjadi pemenang.
Jangan katakan ujian dan belajar sangat sulit, katakan wahai kesulitan saya punya Allah. “Jangan hitung berapa kali kamu gagal, namun hitunglah berapa kali kamu bangkit,” tekannya.
Materi berlanjut terkait kemampuan melalukan analisis Strenght, Weakness, Opportunity, Treat (SWOT). Pada materi ini, Afif mengajak peserta untuk langsung praktik.
Untuk itu, dibentuklah kelompok-kelompok yang terdiri atas 5-6 orang. Dalam kelompok tersebut, tiap orang diminta menganalisis SWOT dan menuliskannya. Setelah setiap anggota kelompok melaksanakannya, ketua kelompok akan membacakan hasil analisis tersebut.
“Dalam 1 kelompok pasti terdapat perbedaan dalam setiap unsur yang dianalisis ya,” ungkap motivator sekaligus trainer pendidikan ini.
“Nah, perpaduan inilah yang akan memberikan nuansa kepada tiap pribadi. Dengan ini kalian dapat mengetahui langkah yang akan kalian susun untuk meningkatkan kemampuan dan kesempatan kalian. Dalam waktu bersamaan, kalian juga dapat mengatasi kelemahan dan ancaman yang mungkin atau sedang kalian hadapi,” tandasnya. (*)
Penulis Fitri Wulandari. Editor Ichwan Arif.