PWMU.CO – Redakan keluh kesah, Forum Silaturrahim Kepala Sekolah Muhammadiyah (Foskam) SD/MI Jatim se-Probolinggo Raya menggelar Sharing Session digelar di MIM 1 Kota Probolinggo, Sabtu (25/3/2024).
Dihadiri enam kepala sekolah dan madrasah, serap aspirasi dan praktik baik Kepala Sekolah berjalan lancar mulai pukul 10.50 hingga pukul 14.00 dilanjutkan sharing internal Foskam Jatim setelah ashar hingga jelang maghrib. Acara diakhiri buka bersama menu kampung nasi jagung, ikan asap, sambal dan lalapan.
Diskusi ini dihadiri SD Muhammadiyah 1 Paiton, SD Muhammadiyah Kreatif Kraksaan, MI Muhammadiyah 2 Pendil, MI Muhammadiyah Sumberbulu, SD Muhammadiyah Plus Kota Probolinggo, MI Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo dan MI Muhammadiyah 2 Kota Probolinggo.
Tak sabar menunggu sesi sharing, kepala sekolah mendengarkan praktik baik Ketua Foskam SD MI Jatim Edy Susanto MPd selama memimpin SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya.
Dalam motivasinya, dia meyakinkan kita sebagai pimpinan di sekolah madrasah Muhammadiyah itu tak sendiri melainkan bersaudara, maka jalin silaturrahim dan yakin sekolah madrasah Muhammadiyah akan maju.
“Sekolah madrasah Muhammadiyah harus memiliki daya tarik, daya ungkit dan juga daya beda. Seperti ungkapan, ada gula ada semut. Kita harus tahu gulanya apa saja,” tambahnya.
Dia menuturkan, tampilkan perbedaan sekolah kita dengan sekolah lain. Keunikan, diferensiasi atau pembeda. Pembeda saja tidak cukup, juga perlu daya tarik.
Kepala sekolah kompeten harus pandai membagi tugas, membangun penyadaran, melibatkan guru dalam penyelesaian masalah, membangun keyakinan, dan membangun soliditas internal sehingga akan muncul rasa memiliki yang tinggi.
“Militansi bekerja makin baik, maka ending yang baik juga yaitu militan dalam bermuhammadiyah. Dipikir bareng, dilakoni bareng, dirasakno bareng,” ungkapnya.
Yang pasti, lanjutnya, dalam berorganisasi harus ditekankan bahwa kita sedang membangun sistem, bukan membangun sinten atau disebut one man show.
Kunci Sukses PPDB
Wakil Kepala SD Muhammadiyah 1 Paiton Ismi Fauziyah bertanya, “Bagaimana mengatasi calon peserta didik yang mundur, padahal sudah daftar? Dengan berbagai alasan, biaya, atau mengikuti mutasi orangtua.”
Edy Susanto MPd mengingatkan rahasia sukses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) adalah pelayanan dengan hati. “Giving the best, getting the best. Biarlah mereka mundur, pasti ada gantinya yang lebih baik,” jelasnya.
Pertama, kuatkan mutu lulusan, ikuti kompetisi apapun itu, juara akademik itu penting. Kedua, buat keunggulan, apapun itu, unggul di tertib wudhu, disiplin masuk sekolah dan lain lain.
Guru harus memiliki sifat open atau peduli dan juga juweh atau cerewet. Ada siswa bertengkar segera melerai, siswa berpakaian tak rapi segera merapikan, siswa bertanya segera menjawab atau menanggapi, orangtua bertanya dalam pesan whattsapp segera merespon dan masih banyak lagi bentuk layanan lainnya.
Jika ada pengaduan dari wali murid, maka pastikan pengaduan itu adalah feedback negatif yang merupakan bekal kita untuk melakukan perbaikan dan peningkatan layanan.
Sukses semua kegiatan yang diselenggarakan, sekecil apapun kegiatan itu. Yakinkan guru bahwa suksesnya PPDB adalah sukses semua kegiatan.
“Pertahanan terbaik adalah menyerang, maka terus lakukan inovasi, tetap aktif dan agresif dalam program sekolah agar mampu bertahan,” paparnya. (*)
Penulis Cebeng Alhudayatul Ustadza. Editor Ichwan Arif.