PWMU.CO – Dua siswa asing ikuti kegiatan perawatan jenazah sesuai tuntunan Rasulullah di SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya, Senin (25/3/2024).
Mereka adalah Luka Joonatan Hannula dari Finlandia dan Cyriaque Rene Marcaud Philippe dari Prancis. Keduanya adalah siswa inbound Program Rotary Exchange yang sudah berada di Surabaya sejak Agustus 2023.
Satu jam sebelum kegiatan dimulai keduanya sudah hadir karena sangat menantikan kegiatan ini.
“I can’t wait to see the process,” ungkap Luka. Siswa kelas XI 4 ini mengaku sudah membaca literatur terkait perawatan jenazah secara islami dari internet.
Bersama siswa kelas XII Smamda, kedua siswa tersebut mengikuti proses memandikan, mengafani, hingga tata cara menyalati jenazah.
Pada saat memandikan jenazah, Luka dan Cyriaque ikut mencoba melakukan: mengguyur air pada jenazah. Sebelumnya keduanya juga menyimak dengan seksama perlengkapan apa saja yang dibutuhkan saat akan memandikan.
Saat proses mengafani keduany juga mengamati dengan seksama. Apalagi yang menjadi model adalah siswa sendiri. Proses yang membuat Luka dan Cyriaque tertarik pada saat jenazah diikat dengan tali. Membuat mereka heran. Mereka mengabadikan jenazah yang sudah dikafani
Setelah itu mereka juga mengamati proses menyalatkan jenazah. Bagaimana posisi jenazah diletakkan juga gerakan-gerakan shalat.
Kegiatan Menarik
“I think the event is very interesting. In Finland it is normal to just send dead relatives to a mortuary, where they are handeled until burial. There is no big ceremonies or traditions,” urai Luka.
Putra pertama Lotta dan Marko Hannula menjelaskan kegiatan ini sangat menarik. Di Finlandia keluarga yang sudah meninggal di kirim ke rumah mayat yang mengurus jenazah sampai dimakamkan. Tidak ada upacara besar atau tradisi seperti ini.
“I will tell my family and my rotary on my quarterly report. They are always very interested in the traditions I have learned,” imbuhnya dengan antusias.
Siswa yang bercita-cita menjadi dokter bedah syaraf ini akan menceritakan kegiatan ini kepada keluarganya, juga akan menuliskannya di laporan Rotary triwulan. Mereka akan sangat tertarik dengan tradisi yang saya pelajari.
Hal senada juga disampaikan Cyriaque.
“It’s quite interesting to see how delicate the job is and how caring the people are during the whole process, In my country we don’t have any kind of process like this for the dead body, it’s usually quite simple, get the body in a coffin and either burry it or burn it (depending on what the people asked before dying),” katanya.
Menurut Cyriaque hal ini sangat menarik untuk melihat betapa rumitnya pekerjaan ini dan betapa pedulinya masyarakat selama seluruh proses perawatan jenazah berlangsung. Di negaranya Prancis, mereka tidak memiliki proses seperti ini untuk jenazah, biasanya cukup sederhana yaitu memasukkan jenazah ke peti mati lalu dikuburkan atau dibakar (tergantung permintaan orang sebelum mati).
Kepala Sekolah Bangga
Kepala Smamda Astajab SPd MM menyambut gembira ketika siswa exchange belajar keislaman di Smamda. Terutama proses perawatan jenazah.
“Kami sangat senang Smamda menjadi jujukan siswa asing untuk belajar keislaman,” ungkap Astajab.
“Terlebih lagi proses perawatan jenazah ini karena mereka berkesempatan menambah ilmu pengetahuan yang mungkin tidak akan ia dapatkan di momen lain,” imbuhnya.
Astajab menjelaskan siswa Rotary Youth Exchande bulan Maret lalu juga belajar proses berhaji dalam kegiatan manasik haji.
Pada tahun 2017 yang lalu siswa-siswi program student exchange dari sekolah Lorne P12 Australia juga belajar proses perawatan jenazah di Smamda.
Kegiatan perawatan jenazah merupakan salah satu materi yang disampaikan pada Ramadan Mubarak 1445, selain materi tentang memanfaatkan kesempatan hidup untuk menjadi pribadi yang mulia dalam kebaikan dan ketakwaan
Kegiatan Ramadhan tahunan yang digelar selama dua hari pada Senin-Selasa (25-26 Maret 2024) diikuti 334 siswa siswi kelas XII.
Dari kegiatan ini Astajab berharap siswa Smamda tidak hanya mampu memanfaatkan kesempatan hidup agar menjadi pribadi yang mulia serta memperoleh pengetahuan tentang proses perawatan jenazah saja tetapi bisa mempraktikkan saat terjun pada masyarakat sekitar.
Teknis pelaksanaan praktik perawatan jenazah secara islami, pertama siswa akan mendengarkan paparan narasumber terkait proses memandikan, mengafani, menyalatkan hingga menguburkan. Kemudian siswa secara berkelompok akan melakukan praktik.
Pada saat praktik akan dilakukan penilaian terkait perlengkapan memandikan jenazah dan prosesnya, perlengkapan mengafani dan dan prosesnya, menyalati gerakan dan bacaan hingga menguburkan.
Kegiatan Ramadan Mubarak ini merupakan rangkaian kegiatan marvelous ramadan yang diperuntukkan untuk siswa kelas XII. Pelaksanaan kegiatan ini bersamaan dengan Baitul Arqam untuk siswa kelas 10 yang juga berlangsung dua hari. Sedangkan untuk kelas XII akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Islamic Center Elkisi, Trawas, Kabupaten Mojokerto, pada 27-29 Maret 2024. (*)
Penulis Tanti Puspitorini Editor Mohammad Nurfatoni