PWMU.CO – Haid sampai berbuka puasa dibahas di Fikih Ramadhan SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur, Selasa (26/3/2024).
Kajian yang disampaikan Ain Nurwindasari SthI MIRKH di Andalusia Hall menjawab 2 pertanyaan yang diberikan guru melalui link Google Form.
Pertanyaan pertama, menjelang haid selesai saya sakit, mau mandi besar kalauidak bisa pakai air bagaimana, Us?
Di hadapan guru dan karyawan Spemdalas, Ain Nurwindasari menjelaskan intinya boleh tayamum, tidak menunggu sembuh dari sakitnya lalu mandi. Berdasarkan kisah sahabat Rasulullah yang berguling-guling di tanah ketika selesai junub dan tidak menemukan air.
Pertanyaan kedua, pembahasan sahur dan buka puasa di bulan Ramadhan? Ain Nurwindasari menyampaikan bahwa sahur sudah termasuk niat, tidak perlu nawaytu, karena Rassulullah tidak pernah sekalipun mengaajarkan lafal niat.
“Dan pada waktu sahur adalah waktu yang tepat untuk beristighfar sesuai Surat adz-Dzariyat ayat 18
وَبِالْاَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ
“Dan pada akhir malam, mereka memohon ampunan (kepada Allah).”
Adapun waktu berbuka, jelasnya, menjelang berbuka adalah waktu yang tepat untuk berdoa. Dia menambahkan pendapat ulama yang menguatkan terkait keutamaan berdoa menjelang buka puasa yaitu pendapat Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
“Doa ketika berbuka puasa dilakukan ketika sebelum berbuka, ketika matahari hampir tenggelam. Karena ketika itu tergabung perendahan jiwa, penuh ketundukan, dan itu ia masih sedang berpuasa. Dan semua ini merupakan sebab dikabulkannya doa. Adapun jika setelah berbuka, maka jiwa merasa santai dan senang, bahkan terkadang menjadi lalai” (perkataan Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dalam Liqa Asy Syahri no 8)
Kajian Fikih Ramadhan Spemdalas ini diikuti guru dan karyawan yang dilaksanakan 2 kali dalam 1 pekan, mulai pukul 13.00-14.00. Dalam rentang waktu 1 jam ini, guru dan karyawan mengajukan pertanyaan melalui link yang sudha disiapkan di grup WA.
Selama 1 jam, pemateri akan menjelaskan setiap pertanyaan. Dalam sesi ini juga dibuka sesi pertanyaan kembali bagi penanya untuk mengajukan pertanyaan kalau ada hal yang dirasa kurang jelas atau paham. (*)
Penulis/Editor Ichwan Arif.