PWMU.CO – Komitmen bermuhammadiyah dibahas pada acara Silaturahim Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wringinanom Gresik Jawa Timur, Sabtu (23/3/2024).
Bertempat di Aula Panti Asuhan Muhammadiyah Al Ihsan Lebanisuko Wringinanom Gresik Jawa Timur ini menghadirkan Sunarsih SAg MPd.
Sekretaris Majelis Tabligh, Ketarjihan PDA Sidoarjo ini menjelaskan di hadapan anggota Organisasi Otonom (Ortom) yang hadir, yaitu Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, IPM, dan Amal Usaha Muhammadiyah (Aum) yaitu SD Muwri serta PG/TK Aba 39. Untuk menjadikan Muhammadiyah sebagai jalan hidup.
“Muhammadiyah is my way, Muhammadiyah adalah semangatku, bisa mengena dalam hidupku, sebagai wasilah menuju surga Allah. Sehingga kita ber Muhammadiyah akan bermakna,” ucap anggota Mubalighat Sidoarjo ini.
Dia menekankan untuk niatkan bermuhammadiyah mencari ridha Allah, jika niat sudah betul apapun masalahnya akan diselesaikan Allah. “Niat berorganisasi, meski terjadi banyak perbedaan antarindividu dalam menyikapi masalah. Jadikanlah perbedaan itu sebagai rahmah, bukan sebagai pertengkaran atau perpecahan,” tuturnya.
Niat itu harus kita tata, sambungnya, jangan menjadi senjata makan tuan, gedung-gedung Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang kita punya hanya sebagai kebanggaan tanpa ada ruh perjuangan dalam diri kita dan rasa saling menjaga.
Arti Muhammadiyah
Dia menjelaskan Muhammadiyah adalah pengikut Nabi Muhammad, artinya kita harus yakin sebagia pengikut Nabi Muhammad adalah jalan kita menuju surga.
“Sedangkan Muhammadiyah menurut istilah adalah sebagai gerakan, artinya harus bisa menggerakkan dan bergerak, entah sumber daya manusia maupun alam, dan yang terpenting dakwah/mengajak juga menyeru dengan media kita Aum dan program kerja,” jelasnya.
Selanjutnya dia menjabarkan tujuan dan maksud ajaran Muhammadiyah yaitu menegakkan, menjunjung mewujudkan Islam yang sebentar sebenarnya.
“Menuju tujuan itu tidaklah mudah karena masyarakat kita berada pada tempat dan pemikiran yang berbeda, maka perlu perjuangan dan kesabaran,” ajaknya.
Seperti zaman Rasulullah, lanjutnya, ketika beliau di Mekkah dicemooh, dianggap gila, disiram kotoran. Sama dengan ajaran Muhammadiyah dakwah amal ma’ruf nahi mungkar, berani melawan kebodohan.
Dia mengatakan ajaran tadjid dan tujuan masyarakat islam yang sebenarnya itu berlandaskan al-Quran dan Hadits yang termaktub dalam Quran surat Ali Imron 104.
“Artinya memahami ajaran Muhammadiyah dengan tepat, Islam yang shahih, tidak taklit opo jare,” ujarnya.
“Jangan bilang, ojok belajar Quran nkok kedukuren, terus belajar opo? Disuruh belajar kitab fikih ulama, kapan bisanya kalau tidak kita pelajari, jangan sampai Quran sebagai tulisan saja dan tidak dipelajari bahkan tidak diamalkan,” pesannya.
Kontributor PWMU.CO ini menjalankan Islam dengan sungguh-sungguh tidak bisa dilakukan tanpa berorganisasi. “Catat ya! Dengan organisasi yang disertai jihad, all out sepenuhnya, apa yang bisa kita lakukan, lakukanlah,” serunya.
Dakwah Muhammadiyah
Dia menekankan kita harus bangga dan tidak ragu dalam ber Muhammadiyah, mencari cara bagaimana dakwahnya harus cerdas dan cantik tidak atos (keras) tidak menyakitkan dan menakutkan.
“Misalnya walaupun kita berada di keluarga yang bukan Muhammadiyah tetap menjalin silaturahmi, mencari solusi ukhuwah tetap terjalin,” saranya.
Selanjutnya dia menyampaikan dakwah harus sabar. “Sabar itu no limit tanpa batas, never ending tidak ada akhirnya,” katanya.
Karena penghargaan untuk para Mujahid tertuang dalam Quran surat an-Nisa 95. “Berjihad dengan harta dan tenaga, jika tidak bisa dengan harta, kita gunakan pikiran, ide, usulan,” katanya.
“Contohnya, Pak Ar! Tahun depan yang mengadakan acara seperti ini ganti Aisyiyah ya? Heee,” ujarnya sambil disertai tawa dan tepuk tangan.
Selalu mencari cara menyemarakkan agar Muhammadiyah membumi tidak di awang-awang. “Misalnya berjihad di Aum, bagaimana cara mengelolanya harus butuh kesabaran,” tegasnya.
Ia mengatakan tidaklah sama antara orang yang berjihad dengan yang tidak. Maka Allah mengangkat derajat orang yang berjihad, dan Allah membuka jalan yang tidak disangka. “Itulah janji Allah yang harus kita pegang (ugemi),” ujarnya.
Hakikat perjuangan dalam Islam ada pada Quran surat as-Shaf 9-10. Perjuangan itu pada dasarnya perniagaan dengan Allah. “Kita berjihad itu dibeli Allah, kita tidak punya apa-apa di depan Allah, semuanya akan dibayar oleh Allah, ” ungkapnya.
Maka dari itu diamenekankan hiduplah dengan mulia dan mati dengan syahid. Bagaimana caranya, jadikan Muhammadiyah sebagai berjuang kita dengan tenaga dan harta, siap berkorban harta dan jiwa.
“Makanya kita harus sugeh (kaya), supaya banyak berkorban dengan harta, melaksanakan keputusan juga merupakan perjuangan yang sempurna sebagai contoh dengan melaksanakan hasil musyawarah,” ucapnya.
Karena perjuangan di Muhammadiyah, sambungnya, memerlukan orang-orang yang dermawan dan selalu siap untuk berkorban,” tutupnya. (*)
Penulis Kusmiani. Editor Ichwan Arif.