PWMU.CO – 10 tata cara mandi wajib disampaikan di Pesantren Kilat Darul Arqam (PKDA) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur, Selasa (26/3/2024).
Dalam materinya, Ain Nurwindasari SthI MIRKH menjelaskan pengertian mandi wajib atau mandi besar yaitu membersihkan tubuh dari hadas besar. “Hadas besar itu apa saja?” tanyanya kepada siswa kelas VII di Andalusia Hall.
Dia memaparkan 5 Hadas besar itu yaitu melakukan hubungan seksual, keluar sperma (mani), menstruasi (haid), melahirkan Nifas (keluar darah setelah melahirkan) , dan meninggal dunia.
Mengapaharus mandi besar? Dia menerangkan, dalam surat al-Maidah ayat 6, Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki.
Dalam surat an-Nisa ayat 43, Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati salat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekedar melewati jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub).
Mandi Wajib
Ain Nurwindasari menjelaskan cara mandi wajib? Dalam hadits 1 dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anhaa.
“Dari ‘Aisyah RA bahwa Nabi SAW, kalau beliau mandi karena junub, ia mulai membasuh kedua tangannya, kemudian menuangkan dengan (tangan) kanannya pada kirinya, lalu mencuci kemaluannya, lalu berwudhu seperti wudhunya untuk salat; kemudian mengambil air dan memasukkan jari-jarinya di pangkal rambutnya sehingga apabila ia merasa bahwa sudah merata, ia menyiramkan air untuk kepalanya tiga tuangan, lalu meratakan seluruh badannya; kemudian membasuh kedua kakinya. ” (HR Muslim)
Dalam hadits 2, dari [Ibnu Abbas] dia berkata, “Bibiku, [Maimunah] telah menceritakan kepadaku, dia berkata, ‘Aku pernah membawa air mandi kepada Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam karena junub, Lalu beliau membasuh dua tapak tangan sebanyak dua atau tiga kali. Kemudian beliau memasukkan tangan ke dalam wadah berisi air, lalu menyiramkan air tersebut ke atas kemaluan serta membasuhnya dengan tangan kiri. Setelah itu, beliau menggosokkan tangan kiri ke tanah dengan pijatan yang kuat, lalu berwudhu sebagaimana yang biasa dilakukan untuk mendirikan shalat. Kemudian beliau menuangkan air yang diciduk dengan dua telapak tangan ke kepala sebanyak tiga kali sepenuh telapak tangan. Lalu beliau membasuh seluruh tubuh, lalu beralih dari tempat tersebut dan membasuh kedua kaki, kemudian aku mengambilkan handuk untuk beliau, tetapi beliau menolaknya.” (HR Muslim)
Dia pun memaparkan 10 cara mandi wajib atau junub. Pertama niat ikhlas karena Allah SWT seraya membaca Basmallah. Kedua, membasuh kedua tangan.
“Ketiga, membersihkan kemaluan dengan tangan kiri, dan menggosokkan tangan pada tanah atau sejenisnya (contohnya sabun), keempat berwudlu seperti berwudlu untuk shalat (boleh sampai mencuci kaki, boleh menangguhkan mencuci kaki),” jelasnya.
Kelima, mengambil air di telapak tangan lalu memasukkan jari-jari ke selasela rambut kepala hingga merata. Keenam, menuangkan air ke atas kepala tiga tuangan atau hingga merata (sebanyak hitungan ganjil) dengan memakai wangi-wangian lalu menggosok-gosoknya.
Ketuju, menuangkan air ke seluruh badan dan hingga merata, dimulai dari sisi kanan. Kedelapan, melakukan dengan memulai dari sisi kanan kemudian sisi kiri dengan digosok, dan menuangkan air sampai merata tiga kali.
“Cara kesembilan dan kesepuluh, membasuh kedua kaki dengan mendahulukan kaki kanan dan tidak berlebih-lebihan dalam menggunakan air, dan tidak ada doa setelah mandi junub,” katanya. (*)
Penulis/Editor Ichwan Arif.