PWMU.CO – Pengukuhan PCM Karangbinangun Lamongan bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah setempat, Kamis (28/3/2024).
Pengukuhan dilakukan oleh Ketua PDM Lamongan Drs Shodikin MPd. Acara ini sekaligus penandatanganan prasasti peresmian Gedung Dakwah Muhammadiyah Karangbinangun yang selesai dibangun.
Seluruh pimpinan majelis-lembaga, organisasi otonom (Ortom), dan jajaran Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) se-Cabang Karangbinangun hadir di acara ini.
Di acara itu juga memberikan santunan pada 18 anak yatim oleh ibu-ibu Aisyiyah Karangbinangun.
Ketua PCM Karangbinangun M. Fuad Hambali MAg mengatakan, pengukuhan PCM Karangbinangun dan peresmian gedung dakwah dilaksanakan dengan harapan roda organisasi segera bergerak menjalankan misi dan tujuan persyarikatan.
”Setelah seluruh PRM selesai menjalankan Musyawarah Ranting (Musyran) yang terdiri dari 10 ranting, maka saatnya roda organisasi bergerak menjalankan dakwah persyarikatan,” tutur pria yang juga direktur Rumah Tahfidh az-Zahro ini.
Fuad Hambali dalam sambutannya menyampaikan, meski gedung ini sudah sering dipakai kegiatan tapi peresmiannya baru dilaksanakan sekarang ini.
”Semoga bisa membangkitkan semangat bermuhammadiyah di Karangbinangun dan dijadikan lahan jihad fi sabilillah,” katanya.
Fuad Hambali mengingatkan pentingnya konsolidasi seluruh unsur, mulai dari cabang, ranting dan Ortom.
”Juga sinergi dan saling dukung antar majelis dan lembaga harus dilakukan agar program kerja yang akan dilaksanakan bisa sinkron dan lebih mudah dikerjakan,” katanya.
Ia berharap di akhir periode nanti PCM Karangbinangun tidak kesulitan mencari kader untuk melanjutkan estafet perjuangan dakwah Muhammadiyah di Karangbinangun ini.
”Pemimpin yang sukses adalah yang berhasil mencetak kader yang lebih baik dari yang sekarang,” tandasnya.
Tiga Pesan
Ketua PDM Lamongan Drs Shodikin MPd menyampaikan tiga pesan yang menjadi dasar untuk bergerak menjalankan roda organisasi persyarikatan Muhammadiyah.
Pertama, konsolidasi hati antar seluruh pimpinan di jajaran cabang, ranting, dan Ortom untuk menyamakan persepsi dan visi ke depan.
”Konsolidasi hati ini menjadi dasar untuk bergerak sebagaimana doa yang diajarkan Nabi Muhammad saw: Allahumma alif baina qulubina wa ashlih dzata bainina, setelah menghubungkan antar hati maka akan ada perbaikan yang bisa dicapai,” terangnya.
Kedua, konsolidasi pikiran dan ide dari seluruh pimpinan.
PCM Karangbinangun mempunyai semangat tinggi meskipun belum punya amal usaha yang fenomenal tapi banyak kegiatan yang dilakukan termasuk ibu-ibu Aisyiyah yang pada hari ini bisa menyalurkan santunan pada anak yatim.
Hal ini membutuhkan kerja sama seluruh pihak untuk mewujudkannya. ”Konsolidasi pikiran ini bisa ditemukan saat pembahasan program kerja di Raker nanti dan dilakukan sinergi antara satu dengan yang lain,” jelasnya.
Ketiga, Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah perlu dipikirkan kader ulama yang disiapkan oleh persyarikatan.
PCM diharapkan bisa mencetak kader yang disiapkan menjadi penerus, bisa dari mahasiswa yang sekarang kuliah di Umla dengan fasilitas bea siswa.
”Kader dari ranting atau cabang hendaknya ada yang dikirim ke PUTM yang ada fasilitas bea siswa, sehingga ketika pulang kembali ke kampung halaman, mereka siap memperkuat dakwah di daerah masing-masing,” kata Kepala BKDSDM Lamongan ini.
Menutup sambutannya Shodikin mengingatkan, untuk konsolidasi hati sebab kalau hati sudah sama semua bisa berjalan bersama.
“Faidza faraghta fanshab wa ila rabbika farghob,” katanya mengutip ayat 7-8 surat al-Insyirah yang artinya maka apabila kamu telah selesai, kerjakanlah yang lain, dan kepada Tuhanmu hendaknya kamu berharap
Penulis Asrukan Alwi Editor Sugeng Purwanto