PWMU.CO – Empat ancaman bagi orang yang meremehkan shalat. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi yang membidangi Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) dan Pembinaan Masjid, Drs Ainur Rofiq MPdI, Jumat (29/3/2024).
Dalam Kuliah Tujuh Menit (Kultum) di Masjid Al-Amin Genteng Banyuwangi Jawa Timur yang beralamat di Jalan Hasanudin No 103 Genteng itu menggelar shalat tarawih di lantai II, di awal Kultumnya, dia memberikan motivasi kepada jamaah agar membiasakan pergi ke masjid untuk shalat jamaah.
“Orang yang berangkat ke masjid, satu langkah kakinya akan menghapuskan kesalahannya. Sedangkan langkah kaki yang lainnya akan menaikkan derajatnya,” katanya sambil mengutip hadis yang diriwayatkan Imam Muslim.
Oleh karena itu, lanjutnya, orang yang pergi ke masjid dan jarak rumahnya paling jauh dari masjid, katanya, berarti pahalanya paling banyak. Kalau naik sepada motor bagaimana? tanyanya retoris. Dia mengatakan, Allah yang maha mengetahui dan yang akan menakar pahalanya.
Ainur Rofiq menjelaskan orang yang bersaksi Isyhadu bi anna muslimun, maka dia akan datang ke masjid untuk shalat jamaah. Hatinya akan tergerak saat ada panggilan adzan. Karena tidak mungkin tergerak, jika ia tidak beriman. Dia pun berpesan kepada jamaah untuk membiasakan shalat jamaah setelah Ramadhan nanti.
Selanjutnya dia menyampaikan shalat itu kunci masuk ke surga. Dalam kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam Ghazali, kata Ainur Rofiq, ada tiga ancaman bagi orang yang meremehkan shalat. Di antaranya, pertama saat di kubur atau di liang lahat, tulang rusuknya akan remuk dihimpit bumi.
“Kedua, dinyalakan api di sisi kanan dan kirinya. Ketiga, dipatok ular besar yang bernama Syuja’ul Aqra. Dengan cirinya berkepala besar dan matanya memancarkan sinar api,” terangnya.
Keempat, sambungnya, orang itu akan dimasukkan ke dalam neraka. Mengakhiri Kultumnya, Ainur Rofiq mengajak jamaah untuk selalu menjaga shalatnya.
“Karena seluruh amal kita, tidak akan dipedulikan Allah, jika shalat kita tidak baik. Itulah pentingnya shalat. Hingga Nabi Muhammad SAW membolehkan para orangtua untuk memukul anaknya, jika tidak melaksanakan shalat,” ulasnya. (*)
Penulis Taufiqur Rohman. Editor Ichwan Arif