PWMU.CO – Wanita itu karunia, bukan musibah. Keistimewaan perempuan dalam pandangan Islam ditinjau dari al-Quran dan Hadits yaitu wanita salihah adalah perhiasan dunia, wanita salihah lebih baik dari bidadari di surga.
Hal itu disampaikan Anggota Departemen Pendidikan dan Penelitian Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur, Nurul Mawaridah MPd, pada kegiatan Talkshow Kajian Ramadhan yang digelar Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Trenggalek, Sabtu (23/03/2024).
Nurul mengatakan, wanita diberi pengecualian dalam beribadah. Wanita yang hamil dan melahirkan setara dengan jihad. “Wanita dapat masuk surga dari pintu manapun, dan surga di telapak kaki ibu,” jelas alumnus S2 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.
Dia mengatakan, salah satu perempuan inspiratif di zaman Nabi Muhammad SAW yaitu Siti Aisyah. Dia memiliki 7 sifat di antaranya, pemberani, menghindari ghibah, murah hati, sederhana, sering membantu kaum perempuan, cerdas, dan taat kepada suami.
“Tantangan perempuan di zaman Nabi yaitu perempuan dianggap lemah, tak dihargai, dan dianggap memiliki derajat lebih rendah dari laki-laki,” tambahnya.
Pemateri kedua, Ketua Majelis Tabligh dan Ketarjihan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Trenggalek, Imrokatul Mujayanah SPdI menjelaskan, ada beberapa wanita peraih golden tiket ke surga oleh Allah. Mereka adalah sayyidah Aminah, Khadijah, Aisyah, dan Fatimah.
“Sebagai seorang muslimah, kita harus bisa meneladani mereka. Namun banyak sekali perempuan yang tersesat karena mengikuti perkembangan zaman. Ciri wanita salah jalan yaitu semakin jauh dari Allah, tidak ada rasa bersalah, merasa tidak ada yang mengawasi, dan berani melanggar syariat,” tegasnya.
Sementara itu, pemateri ketiga, Owner kuliner Jamur Mantan, Ike Galuh Candra K Amd Kep menambahkan, perempuan zaman sekarang wajib mengenali potensi yang ada pada dirinya supaya tidak insecure.
“Cara mengenali potensi diri yaitu dengan bergabung komunitas, libatkan diri dalam setiap kegiatan, ikuti seminar atau pelatihan, gali yang diminati, dan mencari circle yang taat,” ucapnya.
Menurutnya, perempuan harus bisa berusaha membangun bisnis. “Jika masih single minta restu orang tua dan jika sudah bersuami minta restu suami. Dalam berbisnis zaman now harus berkolaborasi, bisnisnya tidak harus milik sendiri, mempelajari ilmu marketing, dan menguasai managemen waktu,” jelasnya.
Talkshow Kajian Ramadan yang bertema “Perempuan, Kamu Istimewa! Perjalanan Spiritual dari Masa ke Masa” ini digelar di Gedung Bhawarasa Lantai 2 Trenggalek, dan dihadiri oleh 60 peserta yang berasal dari kader Nasyiah Trenggalek maupun umum.
Penulis Berta Meilevarespati Editor Nely Izzatul