PWMU.CO – Setelah gala premier Film Nyai Ahmad Dahlan (NAD) untuk wilayah Jawa Timur digelar di Grand City Mall Surabaya, Rabu malam (22/8). Demam nonton bareng (Nobar) Film NAD mulai menjalar ke berbagai kota/kabupaten di Jawa Timur. Tak kecuali di Kota Malang.
Para aktivis Aisyiyah Kota Malang pun mulai disibukkan melayani permintaan tiket Nobar Film Nyai Ahmad Dahlan (NAD). ”Sudah hampir sepekan ini Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Malang yang dibantu oleh PCA se-Kota Malang terus update jumlah warga Aisyiyah yang mendaftar ikut Nobar,” terang Fitriawaningrum, sekretaris PCA Klojen kepada pwmu.co, Rabu (23/8).
(Baca: TOP, Kesan Wakil Gubernur Jatim Selesai Nonton Gala Premier Film Nyai Ahmad Dahlan)
Fitri mengakui dirinya bersama rekan-rekannya sempat kerepotan menangani permintaan Nobar. Terutama, agar jam tayang Film NAD bisa sesuai dengan waktu luang warga Aisyiyah Kota Malang.
”Alhamdulillah. Karena sudah biasa ngurusi banyak orang dengan berbagai permintaan. Semua bisa teratasi dengan baik. Ya, kami maklum. Karena semua juga punya kesibukan masing-masing dan harus menyesuaikan jam tayang. Sementara banyak ibu-ibu yang berusia di atas 50 tahun,” ujar Fitri.
Fauziah menambahkan, Film NAD yang baru tayang perdana pada 24 Agustus 2017 besok mendapat respon luar biasa dari warga Aisyiyah Kota Malang. Mereka begitu antusias Nobar film tersebut.
(Baca juga:Tampil Beda, Maharti RN Nonton Gala Premiere Film Nyai Ahmad Dahlan Berseragam Lengkap Hizbul Wathan)
”Sampai hari ini saja, tercatat sudah 850 warga Aisyiyah yang mendaftar ikut Nobar di dua tempat. Yakni, di Cinema Mandala dan di Matos yang hanya bisa menampung 160 orang,” jelas Wakil Sekretaris PDA Kota Malang.
Setiap harinya, lanjut Ketua PCA Klojen Uswatul Hamidah, masing -masing ranting Aisyiyah menambah personal yang mau bergabung Nobar.
”Alhamdulillah, kami merasa bersyukur masih bisa melayani warga Aisyiyah untuk tidak tertinggal dengan film yang kabarnya, alur ceritanya sangat sarat dengan pendidikan karakter keluarga itu,” tuturnya.
Jumlah itu, kata Uswatul, bisa saja bertambah menjadi dua kali lipat. ”Jumlah itu belum termasuk AMM dan siswa- siswi Muhammadiyah di Kota Malang masih belum ada agenda Nobar,” tandasnya.(uzlifah/aan)