Iktikaf Sukses, Ikuti Tips Ini oleh dr Tjatur Prijambodo MKes, Direktur RSA Siti Fatimah Tulangan Sidoarjo.
PWMU.CO – Memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan umat muslim mencari lailatul qadar dengan iktikaf di masjid.
“Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam biasa beriktikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beriktikaf setelah beliau wafat.” (Muttafaqun alaih).
Mengikuti sunnah Nabi Muhammad saw bertafakur di masjid sepanjang malam. Mengesampingkan rasa kantuk demi beribadah secara maksimal.
Seorang muslim tetap harus menjaga kesehatan dan kebugaran selama beriktikaf. Ada beberapa tips tetap bugar, yaitu
1. Luruskan niat. Jika niatnya saja tidak lurus apalagi pelaksanaannya. Maka menjaga niat itu sangat penting sekali. Luruskan hanya karena Allah swt, bukan mengharap sanjung puji manusia. Innamal a’malu binniyat: sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung pada niatnya. (HR Bukhari Muslim)
2. Matangkan rencana. Sebelum memulai iktikaf, rencanakan dengan matang, tentukan jadwal dan persiapan apa yang diperlukan.
3. Tentukan tujuan. Segera tetapkan tujuan iktikaf, apakah ingin mendalami al-Quran, memperbanyak doa, atau melakukan muhasabah, memiliki tujuan yang jelas akan memberi arah dan fokus selama iktikaf.
4. Tidak melewatkan sahur. Diperbolehkan melakukan iktikaf dalam rentang waktu yang lama, misalnya dalam hitungan jam, hingga sehari semalam. Namun karena dilakukan di bulan puasa, sebaiknya tidak melewatkan waktu sahur.
Dari segi kesehatan, sahur sangat baik untuk cadangan energi selama berpuasa. Jika sudah meniatkan diri untuk iktikaf hingga bermalam di masjid, sebaiknya mempersiapkan bekal makanan untuk disantap di waktu sahur.
Sejumlah masjid besar yang jadi rujukan tempat beriktikaf biasanya juga menyediakan makan sahur atau memfasilitasi gerai yang menjual makanan sahur.
5. Siapkan energi dan menjaga keseimbangan asupan makanan. Apa yang dikonsumi saat sahur maupun berbuka akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh saat iktikaf. Karena itu harus mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
Tujuannya, supaya tidak lelah dan mengantuk saat iktikaf. Kantuk terjadi karena akumulasi dari asupan makanan buka puasa dan sahur yang kurang seimbang. Energi yang dikeluarkan tubuh dalam sehari dengan aktivitas normal adalah 2.500 kalori untuk laki-laki, dan 2.000 kalori untuk wanita. Hindari makanan yang berminyak seperti gorengan.
6. Cukupi kebutuhan cairan. Saat berpuasa, cairan tubuh sangat berkurang. Untuk itu, selama waktu berbuka sampai dengan sahur, hendaknya banyak minum air putih. Kandungan air di dalam tubuh harus dijaga dengan tetap memenuhi kebutuhan cairan, sebanyak 30 cc/kg BB.
7. Mengatur ritme iktikaf. Pengaturan ritme iktikaf sangat penting dan harus disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing orang. Agar tubuh terhindar dari rasa kelelahan, sebaiknya menyelinginya dengan stretching untuk meregangkan otot-otot yang tegang, kaku, dan pegal. Bisa juga dengan beraktivitas santai lainnya.
8. Pilih tempat yang kondusif, bukan yang paling banyak makanannya. Tempat yang nyaman, tidak gerah, tidak terlalu ramai dan suasananya mendukung untuk bisa beribadah dengan sempurna.
9. Tentukan ibadah apa saja yang akan dilakukan. Semisal membaca 10 juz dalam semalam, shalat Tarawih 11 rakaat dalam semalam, mengkaji kandungan al-Quran dan lain-lain.
10. Buat daftar doa yang akan dipanjatkan. Sangat banyak doa yang akan dipanjatkan, maka catat agar tidak ada yang terlupakan.
11. Rahasiakan iktikaf. Tidak perlu update status. Ini untuk menjaga kelurusan niat.
12. Husnuzhon kepada Allah swt. Yakinlah bahwa akan mendapatkan kebaikan pada saat iktikaf.
13. Sabar dalam beriktikaf. Meski lelah, tapi semua indah karena lillah.
Demikian tips yang bisa disampaikan. Semoga dengan iktikaf yang dilakukan, Allah mempertemukan kita dengan lailatul qadar. Aamiin.
Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post