PWMU.CO – Gerakan shalat sesuai nabi menjadi materi di Pesantren Kilat Baitul Arqam (PKBA) SMA Muhammadiyah 4 Sidayu (Smamsi) Gresik, Rabu (3/4/2024).
Hari ketiga kegiatan PKBA di Smamsi Materi gerakan dan bacaan shalat sesuai sifat nabi. Pukul 07.30 WIB seperti biasa sebelum mulai kegiatan PKBA, siswa melaksanakan shalat dhuha berjamaah dilanjut dengan murajaah bersama di Masjid Ad-Dakwah Smamsi.
Pemateri hari ketiga guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Heri Istanto SPdI memaparkan shalat menurut bahasa adalah doa. Adapun menurut Istilah adalah suatu ibadah yang terdiri dari ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri salam.
“Adapun dasar hukum shalat terdapat pada surat an-Nisa’ ayat 104 yang artinya, Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan sholat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk, dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah sholat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman,” jelasnya.
Dia menambahkan syarat wajib dan syahnya shalat meliputi Islam, berakal sehat, telah masuk waktunya. Suci badan, pakaian, dan tempat dari najis dan hadats besar atau kecil, menutup aurat, serta menghadap ke arah kiblat.
Selanjutnya, tata cara shalat meliputi, pertama jika waktu shalat tiba, hendaklah seorang muslim berdiri dalam keadaan suci, menutup aurat, menghadap ke arah kiblat, dengan niat mengikhlaskan diri karena Allah.
Kedua, takbiratul Ihram. Angkat kedua tangan sejajar dengan bahu (dan menyejajarkan ibu jari pada telinga), kemudian membaca Allahu Akbar. Ketiga, membaca iftitah. Keempat, membaca basmalah dengan suara pelan, kemudian membaca al-Fatihah.
Kelima, membaca surat atau ayat menurut kemampuan. Keenam, rukuk yakni membungkuk. Angkatlah kedua tangan seperti pada takbir permulaan, kemudiann bungkukkanlah badan seraya mengucapkan Allaahu Akbar.
“Ketujuh, i’tidal, bangkit dari rukuk sambil mengangkat tangan sejajar dengan kedua bahu,” katanya.
Kedelapan, sujud, sambil mengucapkan Allaahu Akbar. Ketika sujud, hendaklah muka, kedua telapak tangan, kedua telapak kaki, menempelkan dahi dan hidungnya di atas tempat sujud.
Kesembilan, duduk di antara dua sujud. Bangun dari sujud pertama duduk (antara dua sujud) seraya mengucap takbir. Kesepuluh, sujud kedua. Caranya sama dengan sujud pertama, begitu pula tasbih yang dibacanya. Dengan selesai sujud kedua ini, berarti selesailah sudah satu rakaat, yaitu yang pertama shalat itu.
Kesebelas, berdiri rakaat kedua, seperti yang dilakukan pada rakaat pertama, tanpa bacaan iftitah. Kedua belas, duduk tawaruk dengan meletakkan pantatnya di atas tempat duduk dengan menegakkan kaki kanannya disertai dengan menempelkan bagian dalam dan jari-jari kaki kanannya ke tanah (tempat shalat).
Ketiga belas, baca salam dengan memalingkan wajah ke kanan dan ke kiri. (*)
Penulis Chilmiyati. Editor Ichwan Arif.