PWMU.CO – Kader Muda Muhammadiyah Sidoarjo harus adaptif dengan perubahan. Demikian yang dikatakan Hasan Ubaidillah, Ahad (31/3/24).
Gedung Dakwah Mukhlisin Muhammadiyah, Kemantren, Tulangan, Sidoarjo menjadi saksi dari perkaderan Kader Muda Muhammadiyah Sidoarjo. Hasan Ubaidillah sebagai pembicara utama, yang memberikan arahan mengenai pentingnya adaptasi terhadap perubahan dalam organisasi, terutama Muhammadiyah dan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM).
Dalam paparannya, Hasan Ubaidillah menggarisbawahi prinsip yang menentukan setiap organisasi, termasuk Muhammadiyah dan AMM, yakni fokus pada perubahan di masyarakat. “Apa yang terjadi dan akan terjadi di masyarakat harus sudah dipikirkan oleh Muhammadiyah dan AMM,” ujarnya.
Mas Ubed, panggilannya, juga menegaskan bahwa Muhammadiyah memiliki tanggung jawab sebagai organisasi yang berfokus pada pelayanan publik, dengan pemberian layanan kepada umat sebagai prioritas utama.
Dia menjelaskan, adaptasi terhadap perubahan masyarakat adalah hal yang tidak dapat dihindari bagi Muhammadiyah. “Sebuah teori menyatakan bahwa dalam masyarakat yang berubah, organisasi harus memiliki kemampuan adaptasi yang kompatibel dengan perubahan tersebut,” imbuhnya.
Adaptasi ini, sambungnya, mencakup tiga hal penting. Pertama, kapasitas individu atau lembaga harus berubah sesuai dengan perubahan lingkungan. Kedua, kapasitas organisasi harus beradaptasi dengan perubahan struktur organisasi yang diperlukan.
Kompatibel dengan Perubahan
Ketiga, sistem kebijakan dalam organisasi harus mampu mendorong kapasitas individu dan organisasi untuk tetap update dan kompatibel dengan perubahan kebutuhan masyarakat. “Maka tak ada pilihan bagi Muhammadiyah agar bisa terus aktif, kecuali menjalankan tiga hal itu tadi,” tegas Mas Ubed.
Dia juga menyoroti pentingnya kritik terhadap kebijakan pemerintah. Termasuk menekankan bahwa Kader Muda Muhammadiyah harus aktif dalam memberikan kritik yang membangun terhadap kebijakan pembangunan yang diambil pemerintah.
“Demonstrasi dianggap sebagai alat yang efektif, namun bukan satu-satunya cara untuk menyampaikan aspirasi masyarakat,” ungkapnya.
Dia juga mengajak kader muda Muhammadiyah untuk siap beradaptasi dengan perubahan, baik dalam kapasitas individu, organisasi, maupun sistem kebijakan.
“Hal ini diharapkan dapat menjaga relevansi dan efektivitas Muhammadiyah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di masa yang akan datang,” ucapnya. (*)
Penulis Ernam. Editor Darul Setiawan.