PWMU.CO – Pesantren Ramadhan untuk eks-napi teroris dan mualaf digelar LDK PWM Jatim. Acara bertajuk Pesantren Mualaf dan Pejuang Damai itu di Gedung Muhammadiyah Jatim, Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Sabtu (6/4/2024). Kegiatan ini didukung oleh Lazismu Jawa Timur dan PT Behaestex Gresik.
Sekretaris Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Achmad Rosyidi menjelaskan, Komunitas Pejuang Damai adalah eks narapidana teroris (napiter). “Di situ kita kumpulkan, kita berikan pembinaan serta pemahaman agama, agar saudara-saudara kita yang eks-napiter itu berjuang menjadi sebuah komunitas pejuang damai,” ujarnya.
“Lalu ke masyarakat memberikan kebaikan-kebaikan kepada masyarakat dan tentunya itu menjadi bermanfaat dan juga bisa berlomba-lomba dalam kebaikan,” tambahnya.
Rosyidi menyampaikan, LDK PWM Jatim akan merumuskan bagaimana pembinaan dan pemberdayaan eks-napiter ini. “Rencananya kita akan bekerja sama dengan majelis/lembaga terkait khususnya Majelis Ekonomi dan Lembaga UMKM untuk pemberdayaan itu. Di sana, mohon maaf, di penjara itu ‘kan pasti ada pelatihan-pelatihan. (Jadi kami) akan meneruskan melatih mereka,” terangnya.
Dia berharap ada follow up ada pembinaan eks-napiter di daerah-daerah. Tidak hanya di Surabaya tapi di daerah lain seperti Mojokerto dan Sidoarjo “Kita berharap LDK dan Lazismu di daerah agar ada pembinaan eks napiter tersebut,” ucapnya.
“Kalau di Surabaya itu ya di Kantor PWM Jatim. Kita kumpulkan lalu kita kerja sama dengan pihak terkait, misalnya kepolisian,” ujarnya.
Jadi, sambungnya, kita tidak semata-mata dapat data itu asal nyomot. Kita kerja sama dengan kepolisian yakni Densus 88. Dari situ dari pihak kepolisian pun bekerja sama dengan kami terkait dengan pemberdayaan,” ujarnya
Dia mengungkapkan, rata-rata eks napiter itu pemahaman agamanya mumpuni. Ada yang dari guru, dai, pegiat media sosial, dan lain sebagainya. “Jadi bermacam-macam ya,” kata dia.
Pesantren Mualaf
Rosyidi mengatakan, LDK PWM Jatim juga mengadakan pesantren Ramadhan untuk komunitas mualaf. “Karena LDK kemarin me-launching Mualaf Center Muhammadiyah. Tentunya ada tindak lanjut dari beberapa daerah. Daerah yang telah melakukan pengislaman kita undang. Tapi kebanyakan dari Surabaya,” ujarnya.
Di sini, lanjutnya, kita memberikan pemahaman agama bagaimana menjadi Muslim yang kaffah lalu bagaimana kita bina dan kita berdayakan para mualaf yang ada saat ini khususnya di Surabaya. Ada 20 mualaf yang dikumpulkan. Selain dari Surabaya ada juga dari Sidoarjo dan Mojokerto.
Seperti halnya eks napiter, LDK juga memberikan pemberdayaan dan kajian keislaman dengan mengumpulkan mereka secara rutin
Wakil Ketua Lazismu Jatim Aditio Yudono mengatakan di Lazismu ada program pemberdayaan di daerah. “Semisal di Surabaya kita buat pelatihan-pelatihan. Kita juga bantu rombong usaha dan pendampingan untuk UMKM agar mereka pascakeluar dari penjara punya keahlian,” katanya.
Penulis Syahroni Nur Wachid Editor Mohammad Nurfatoni