PWMU.CO – Pasar Bandeng Kawak 2024 digelar Pemerintah Kabupaten Gresik, Senin (8/4/2024) atau bertepatan dengan malam ke-29 Ramadhan.
Mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) tidak menyia-nyiakan momentum tersebut. Mereka memanfaatkan untuk belajar kearifan lokal Gresik di situ.
Pasar pandeng merupakan kegiatan tahunan yang diikuti masyarakat Gresik bertepatan dengan malam likuran,persisnya malam terakhir Ramhadan atau sebelum Idul Fitri.
Kegiatan ini merupakan sebuah warisan budaya yang dipelopori oleh Sunan Giri dalam mengangkat perekonomian masyarakat sekitar pada zamannya. Ikan bandeng merupakan salah satu potensi yang bisa dijadikan sebagai kearifan lokal atau sebagai ikon Gresik. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya petani tambak bandeng di wilayah Gresik.
Para Mahasiswa yang berasal dari sebaran luar Pulau Jawa ini sangat antusias belajar kebudayaan di Gresik, salah satunya pada kegiatan Pasar Bandeng Kawak yang diadakan di sepanjang Jalan Gubernur Suryo, Samanhudi, HOS Cokroaminoto, Raden, dan Santri.
Kegiatan ini tidak hanya menampilkan suasana jual beli pasar bandeng, akan tatapi juga menampilkan berbagai macam UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) mulai dari produk makanan minuman, industri kreatif, hingga permainan anak.
Mahasiswa PMM UMG belajar banyak mulai dari melakukan wawancara pada pengunjung, penjual bandeng, UMKM, dan panitia penyelenggara Pasar Bandeng Kawak 2024. Salah satu yang diwawancarai adalah Nur Hamim, salah satu penjual. Dia menyampaikan, kegiatan ini bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar, khususnya yang mempunyai tambak bandeng sehingga bisa menjualkan produknya di pasar.
Mahasiswa PMM UMG sebanyak 40 Mahasiswa, didampingi oleh Ketua Pelaksana PMM Paulina SPd MPd, dua Dosen Modul Nusantara Hidayat ST MEng dan Ilham Arifin Pahlawan ST MT dan pendamping mahasiswa: Vania dan Rozik.
Paulina menyampaikan dengan berkunjung di kegiatan ini, diharapkan mahasiswa PMM bisa belajar tentang salah satu kebudayaan di Gresik. “Mereka kita arahkan untuk berinteraksi langsung dengan para pengunjung, penjual, dan panitia.
“Informasi yang mereka dapatkan nantinya bisa sebagai sumber ilmu yang bisa didapat, yang mana mereka bisa menemukan dari pandangan berbagai pihak yang terlibat secara langsung pada kegiatan ini. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kebinekaan dari kegiatan Pertukaran Mahasiswa Merdeka,” kata Paulina. (*)
Penulis Hidayat Editor Mohammad Nurfatoni