PWMU.CO – Profesional dan produktivitas karyawan amal usaha Muhammadiyah dibahas dalam Baitul Arqam PCM Sepanjang Sidoarjo gelombang kedua.
Acara yang diadakan Majelis Tabligh dan Pemberdayaan PCM Sepanjang di Aula Masjid al-Manar, Sabtu (6/4/2024).
Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Dr Hidayatullah MSi menyampaikan materi itu.
Menurut Hidayatullah, profesional mutu, kualitas, dan tindak tanduk merupakan ciri suatu profesi.
Lalu dia menjelaskan makna profesional bukan sekadar profesi. Bukan sekadarnya pengisi waktu luang.
Produktivitas adalah kemampuan seseorang atau sistem lembaga dalam menghasilkan produk barang atau jasa dengan cara memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efisien.
”Produktivitas karyawan salah satu faktor penting untuk menunjang keberhasilan lembaga. Jika karyawan tidak produktif maka operasional lembaga menjadi tidak lancar. Oleh sebab itu meningkatkan produktivitas kerja menjadi penting dilakukan oleh setiap karyawan,” kata Wakil Ketua PWM Jawa Timur ini.
AUM atau Amal Usaha Muhammadiyah, dia menerangkan, pilihan katanya amal dulu baru usaha. Usaha berarti bekerja, orientasinya adalah ujroh (gaji). Ini dimensi dunia.
AUM dibentuk untuk amal kemanfataan. Orientasinya ajrun (pahala). Dimensi akhirat.
Diterangkan, pimpinan AUM harus selalu berusaha meningkatkan dan mengembangkan AUM dengan sepenuh hati sehingga mempunyai keunggulan dan berdaya saing tinggi.
”AUM profesional yang diharapkan terus tumbuh dan berkembang membutuhkan sistem manajemen dan tenaga profesional. Tenaga profesional bisa efektif pada AUM yang manajemennya profesional, demikian pula sebaliknya,” ujarnya.
Tenaga profesional dan produktif, sambung dia, perlu memiliki karakteristik yang kuat. Sebagai AUM yang menghasilkan keuntungan, pimpinan dan pengelola AUM berhak mendapat nafkah dalam ukuran kewajaran ini diatur dalam pengelolaan AUM Bab 7.
Dia menjelaskan, karakter profesional perlu memiliki pengetahuan dan keahlian tertentu yang diperoleh melalui pendidikan.
”Di surat al-Isro: 36 dibahas, janganlah kamu mengikuti sesuatu yang kamu tidak mempunyai pengetahuan mengenainya,” tuturnya.
Dalam hadits riwayat Bukhari menyebutkan, apabila suatu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya.
Karakter profesional memiliki kode etik sebagai standar dalam melakukan kegiatan atau tindakan ada di surat at-Taubah: 105.
Katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin itu akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu beritakan -Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
Penanda karakter profesional yang lain adanya etos kerja yang tinggi ada dalam al-Baqarah: 148 dan ar- Ra’du: 11.
Juga pandai membangun teamwork ash-Shaf: 4 menyatakan, Allah suka kepada orang-orang yang berjihad dalam barisan yang teratur. Juga dalam Ali Imran: 103.
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ ١٠٣
Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.
Penulis Dian R. Agustina Editor Sugeng Purwanto