PWMU.CO – Tim Falakiyah Pondok Pesantren Karangasem Paciran Lamongan menggelar kegiatan Pemantauan Hilal di Planetarium dan Observatorium Astronomi Karangasem Lamongan (POSKAL), Selasa (9/4/2024).
Kegiatan yang dihadiri oleh Majelis Tarjih Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan serta para santri Pondok Pesantren Karangasem ini merupakan bagian dari upaya pemantauan benda langit untuk menentukan awal bulan, khususnya dalam menetapkan awal bulan Syawal.
Ketua tim Falakiyah Dr H Sriyatin Shodiq SH MAg MH mengungkapkan salah satu anggota tim melaporkan telah melihat hilal saat matahari tenggelam pada pukul 17.40 WIB dengan ketinggian sekitar 3 derajat.
“Alhamdulillah, tadi ada laporan dari ustadz Mubin bahwa dia telah melihat hilal,” ungkap Anggota Divisi Hisab dan Iptek Majlis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tersebut.
Meskipun Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Syawal jatuh pada Rabu, 10 April melalui metode hisab, Pondok Pesantren Karangasem tetap melaksanakan pemantauan hilal untuk keperluan observasi benda langit.
“Kegiatan ini memiliki tujuan ganda, yakni untuk menambah pemahaman dan pengetahuan para santri terkait observasi astronomi, serta untuk menjaga tradisi pemantauan hilal sebagai metode penentuan awal bulan dalam kalender Islam,” terangnya.
Sriyatin menegaskan kegiatan ini sekaligus menjadi pembelajaran bagi para santri, memberikan kesempatan untuk secara langsung mengamati fenomena langit dan menerapkan ilmu falak secara praktis.
Lebih lanjut pemantauan hilal menjadi momen penting dalam kaitannya dengan penentuan awal bulan Syawal, yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan.
“Aktivitas ini menunjukkan komitmen Pondok Pesantren Karangasem dalam melestarikan tradisi pemantauan hilal, sekaligus mengajarkan nilai-nilai ilmu falak kepada generasi muda,” tambahnya.
Selain itu, sambungnya, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam memperkaya wawasan keagamaan dan ilmiah santri, sehingga mereka dapat menggabungkan pengetahuan agama dengan pengetahuan sains, termasuk dalam bidang astronomi.
Dengan demikian, tegasnya, observasi hilal bukan hanya sekadar kegiatan rutin, tetapi juga menjadi pengalaman berharga untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan keimanan di kalangan santri. (*)
Penulis Wahidul Qohar. Editor Ichwan Arif.