PWMU.CO – Haji benar-benar menjadi ajang pertemuan Muslim di seluruh dunia. Dan salah satu penyumbang jamaah haji terbesar adalah India—selain Indonesia, Pakistan, Bangladesh, dan Mesir. Beruntung PWMU.CO sempat berbincang dengan Aleem Syed Usman dan Abdul Hameed, dua calon jamaah haji dari India.
Dalam perbincangan singkat usai shalat Asar di Masjid Alharam, Kamis (24/8), Aleem menyampaikan bahwa tahun ini sekitar 170 ribu penduduk India yang menunaikan haji. “Mereka bagian dari 90 juta penduduk Muslim India,” katanya dalam bahasa Inggris.
(Baca: Gantengnya Calon Haji dari Rusia Ini dan Meski Berada di Saudi, Jangan Kearab-araban…)
Yang menarik, perbincangan sempat juga membahas berapa biaya naik haji dari masing-masing negara. Ketika PWMU.CO sampaikan bahwa biaya haji Indonesia tahun 2017 sebesar 35,6 juta IDR, Aleem bertanya berapa kurs rupiah (IDR) terhadap riyal—mata uang Arab Saudi (SAR). Ketika tahu bahwa 1 SAR sama dengan 3.700 IDR wajah Aleem dan Hameed menunjukkan keheranan.
Dua orang itu heran, karena nilai rupiah tersebut dianggap rendah terhadap riyal. Sebab kurs rupee, mata uang India (IRN), terhadap riyal relatif setara, yaitu 1 SAR = 17,3 IRN. Merasa tak percaya, Aleem dan Hameed minta PWMU.CO menunjukkan uang rupiah. Terpaksa, PWMU.CO mengeluarkan lembaran Soekarno-Hatta. Uang itu pun sempat dipegangnya.
(Baca Juga: Ustadz Abdul Azis: Mari “Pindahkan” Baitullah ke Tanah Air)
Lalu berapa biaya haji di India? Menurut Aleem, biaya haji di India sebesar 244.000 IRN. Jika dikurskan 1 IDN = 204 IRD, maka setara dengan 49.776.000 IDR. Dengan berpatokan rupiah, sepertinya biaya haji India lebih mahal. Tapi dalam berbagai kesempatan, Kementerian Agama mengungkapkan bahwa sebenarnya biaya haji Indonesia hampir dua kali lipat dari biaya yang disetor 35,6 juta IDR itu. Lalu dari mana tambahannya? Subsidi pemerintah? Bukan. Menurut Kemenag, itu hasil optimasi biaya haji yang ngendon puluhan tahun.
Haji di India, menurut Aleem dikelola oleh Haj Committee of India (Komite Haji India), yang berkantor pusat di Mumbay dan berada di bawah kementerian urusan minoritas
Alem dan Hameed senang bisa berkenalan dengan Muslim dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia. “Haji adalah pertemuan umat Islam seluruh dunia,” kata Hameed.(MN)