PWMU.CO – Chrisanti (14) adalah salah satu penerima manfaat pilar pendidikan dari Lazismu Sidoarjo, berupa bantuan Beasiswa Mentar. Ia santri Pondok An Nur, Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo. Gadis berwajah oval ini sejak usia empat tahun sudah ditinggal ayahnya dan menjadi yatim. Dia pengiat literasi.
Menurut keterangan ibunya, Eva Noviawati (37), Chrisanti suka membaca sejak masih TK. Sampai sekarang dia masih suka menulis.
Baginya sekolah menjadi prioritas utama walaupun sejak suaminya meninggal kondisi ekonominya kurang stabil dan semakin kesulitan untuk memenuhi kebutuhan ketiga anak-anaknya.
“Dulu suami bekerja di perusahaan IT, meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas saat pulang kerja. Saat suami masih ada semua kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah bisa tercukupi, tidak seperti sekarang ini,” kenangnya, pada PWMU.CO Jumat (12/4/20234).
Sejak saat itu, Eva harus berjuang dengan modal uang peninggalan tabungan almarhum, memulai berjualan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sekolah ketiga anaknya. Awalnya berjualan baju Muslim dan berjalan beberapa tahun usahanya bisa untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Sejak adanya pandemi Covid usaha bajunya mulai surut dan modal yang dipakai usaha mulai habis untuk menutup kebutuhan makan sehari-hari.
“Sejak pandemi usaha busana Muslim saya tutup. Saya jualan apa saja yang bisa untuk makan dengan modal seadanya. Mulai jualan sayuran keliling dan menjualkan makanan titipan para tetangga. Setiap pagi saya keliling berjualan di sekitar perumahan agar bisa memenuhi kebutuhan,” ungkapnya.
“Untuk bisa mencukupi kebutuhan makan sehari-hari saja sudah bersyukur. Walau kondisi ekonomi yang semakin sulit, tapi saya bertekad anak-anak saya harus tetap bisa sekolah dan alhamdulillah, Chrusanti mendapat bantuan biaya pendidikan dari Lazismu Sidoarjo,” lanjutnya.
Waka Kurikulum Pondok Pesantren An-Nur Faizah Khilmiyah SPdI menceritakan Chrisanti aktif di kegiatan di pondokdan sering mengikuti perlombaan yang diadakan di sekolah.
“Chrisanti mempunyai bakat berbicara di depan umum, sering mengisi ceramah di kelas, baca puisi, dan suka menulis. Salah satu karya buku antaloginya: Kenangan Kisah di Masa Pandemi, ditulis bersama teman-temannya di pondok dan ada beberapa tulisan puisi dan novel yang belum diterbitkan,” ungkapnya.
Chrisanti selain suka menulis juga aktif mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di Tapak Suci dan juga aktif bergabung di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). (*)
Penulis Yekti Pitoyo Editor Mohammad Nurfatoni