PWMU.CO – Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non-Formal (PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mensosialisasikan Kurikulum Ismuba yang holistik dan integratif, Senin (15/4/2024).
Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PNF PP Muhammadiyah Didik Suhardi PhD menyampaikan saat membuka kegiatan perlunya menjalankan Kurikulum Ismuba (Al-Islam, Kemuhamandiyahan dan Bahasa Arab) yang holistik integratif guna membekali empat aspek utama kompetensi siswa yakni spiritual, moral, intelektual dan emosional.
Didik menerangkan Ismuba menjadi ciri khas pendidikan di sekolah Muhammadiyah sehingga diharapkan dapat menjadi karakter utama, holistik integratif, berkemajuan dengan etos pembelajar sepanjang hayat.
“Empat aspek kompetensi itu dapat diwadahi oleh Kurikulum Ismuba yg semakin diperkuat pula melalui IPM, Tapak Suci, Hizbul Wathan dan kegiatan lainnya,” terangnya.
Staf Ahli Kemenko PMK ini menjelaskan empat alasan disosilisasikannya Kurikulum Ismuba yang holistik dan integratif tahun 2024 ini. Pertama, faktor Sumber Daya Manusia (SDM) dimana tidak semua guru di sekolah Muhammadiyah mengajarkan Ismuba sehingga perlu ada pelatihan khusus.
Kedua, metodologi. Saat ini Majelis Dikdasmen PNF sedang melakukan penyusunan buku Ismuba yang mengacu pada Kurikulum Ismuba yang holistik dan integratif dan sedang memasuki tahap finalisasi dan review oleh Majelis Tarjih.
“Buku ini disusun berbasis aktivitas (Activity based) dan berbeda dengan buku yang diterbitkan tahun 2018 sebelumnya yang orientasinya content based,” jelasnya.
Didik menjelaskan hal ini diharapkan semakin memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih baik. Dengan berbasis aktivitas siswa menjadi lebih menyukai pembelajaran Ismuba, lebih nyaman dan memberikan dampak yang positif.
“Oleh karenanya itu, metodologi nya harus disesuaikan dengan pendekatan penyusunan bukunya,” lanjutnya menguatkan seluruh peserta baik yang mengikuti melalui Zoom meeting maupun YouTube.
Ketiga, aspek materi. Kurikulum ini disusun oleh tim dengan memuat unsur dan capaian-capaian pembelajaran (CP) secara berjenjang mulai dari fase A hingga F. Selain itu, melalui beragam kegiatan pembelajaran mulai intrakurikuler, kookurikuler, pembiasaan dan ekstrakurikuler sehingga Profil Pelajar Berkemajuan dapat lebih mudah diwujudkan.
Keempat, evaluasi. Didik menyoroti hasil evaluasi yang dilakukan terhadap daya serap siswa terhadap pembelajaran Ismuba yang hanya mencapai 30-40 persen. Menurut pria kelahiran Nganjuk ini, hasil evaluasi ini sangat memprihatinkan dan melatarbelakangi keberadaan Kurikulum Ismuba yang holistik integratif ini untuk segera sosialisasikan dan dipersiapkan lebih awal.
Kdepannya, lanjutnya, diharapkan Ismuba mampu mewarnai mata pelajaran lainnya termasuk dengan mata pelajaran umum seperti Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, Bahasa Indonesia, ekonomi lain sebagainya.
Direktur Pembinaan SMP Kemdikbud RI tahun 2008-2015 ini berharap pembelajaran Ismuba mempunyai ruang kreativitas dan inovasi yang lebih banyak. Guru-guru sekolah Muhammadiyah lebih semangat dalam mengoptimalkan potensi siswa dengan beragam aktivitasnya. “Siswa lebih aktif belajar dan beraktivitas, sedangkan guru mengambil peran sebagai fasilitator, motivator dan provokator positif,” harapnya.
“Sehingga pembelajaran ismuba tidak membosankan dan dirasakan betul sebagai kebutuhan. Pembelajaran Ismuba memberikan makna spiritual dan moral karakter yg luar biasa,” lanjutnya.
Pada kegiatan yang dihadiri oleh Majelis Dikdasmen PNF dari tingkat ranting hingga wilayah, Kepala sekolah Muhammadiyah, Penulis Buku Ismuba dan guru-guru Ismuba se Indonesia ini, Didik memberikan motivasi agar sekolah Muhammadiyah terus semangat melakukan pembaharuan dan inovasi sehingga bisa melahirkan generasi emas yang dapat menjadi pelopor dan pemimpin bangsa serta memiliki militansi Kemuhammadiyahan yang kokoh.
“Semoga dengan berakhirnya Ramadhan, spirit kita dalam memajukan sekolah Muhamamdiyah semakin kuat. Saat ini banyak sekolah Islam unggul bermunculan. Maka sekolah Muhammadiyah harus one step ahead,” tuturnya.
“Meskipun kita small (hanya kecil/sedikit) hanya dua persen dari siswa Indonesia tapi kita something (menjadi sesuatu yang diperhitungkan) dalam membangun generasi emas yang ber militansi kuat,” katanya menyemangati seluruh peserta.
Pemateri pada kegiatan sosialisasi Kurikulum Ismuba ada Wakil Majelis Dikdasmen PNF sekaligus Ketua Tim Ismuba PP Muhammadiyah Dr Iwan Junaedi MPd dan dimoderatori oleh Dr Bagus Mustakim SAg MSi. (*)
Penulis Anis Shofatun. Editor Ichwan Arif.