PWMU.CO – Spemdalas menghadirkan penjual kue leker dan telur gulung di Culinary Festival, Rabu (17/4/2024).
Menyemarakan kegiatan Istihlal, selain mengadakan acara Halalbihalal antara siswa dan guru serta Awarding Pesantren Kilat Darul Arqam (PKDA) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur, panitia juga menyediakan jajanan melalui acara Culinary Festival.
Selain menyediakan makanan dan minuman, panitia juga ‘mengundang’ penjual kue leker dan telur gulung ke Spemdalas supaya siswa bisa jajan di jam istirahat usai mengikuti acara Istihlal.
“Senang, banyak variasi pilihan untuk jajan. Apalagi kantin sekolah belum buka,” kata siswa kelas IX D Aufa Nur Adhia.
Sebelum jam istirahat, kedua penjual sudah datang di halaman sekolah. Kedua penjual sudah menyiapkan diri dengan membuat menu supaya ketika jam istirahat, siswa bisa langsung mencicipi.
Seperti halnya Muhammad Rozi, penjual telur gulung. Pria asli Sampang ini mengaku sebelum sempat didatangi guru dari Spemdalas di tempat mangkal. “Ya, disuruh oleh guru di sini untuk jualan ke sekolah ini,” katanya.
Rozi sapaan akrabnya mengatakan sudah menyiakan 2 adonan di wadah besar. Masing-masing wadah berisi adonan 30 telur yang suduah diberi bumbu. Nantinya, lanjutnya, tinggal proses pembuatan telur gulung.
“Selain berbahan adonan telur, juga diberi mie. Prosesnya, menyiapkan penggorengan yang sudah diberi minyak goreng, selanjutnya mie dimasukkan ke penggorengan. Dengan menggunakan tusuk sate, mie diaduk dan diberi kocokan telur, cukup 1 sendok kocokan telur,” jelas pria yang sudah 4 tahun berjualan telur gulung ini.
Setelah itu, sambungnya, lalu tusuk sate tersebut diputar-putar sehingga mie dan adonan telur menempel di tusuk sate tersebut.
Hal serupa juga dituturkan Johan, penjual kue leker Sabilillah. Pria asal Lamongan ini telah menyiapkan adonan kue sekitar 2 kg untuk di jual di acara Culinary Festival. Saat menyiapkan sajian kue, tangan begitu lincah dalam membuat kue leker.
“Ada 4 penggorengan kecil untuk membuat kue leker. Bergantian setelah bahan yang sudah diisi misis coklat, gula, serta susu cair coklat, lalu dimasukkan ke penggorengan. Setelah setengah matang, kue tersebut digulung setengah lingkaran,” kata pria yang sudah berjualan selama 6 tahun ini.
Setelah itu, katanya, kalau kue sudah matang, lalu diangkat dan ditaruh di tempat dan siap dijual. “Waktu acara Halalbihalal kemarin, Selasa (16/4/2024) kue leker ini diborong panitia dan disajikan berbarengan saat acara ramah tamah,” ucapnya. (*)
Penulis/Editor Ichwan Arif.