PWMU.CO – Donatur menyumbang biaya perbaikan rumah Sudarsono (59) yang rusak akibat gempa Bawean.
Sudarsono yang akrab dipanggil Pak Sindu adalah guru MTs Muhammadiyah 5 Daun Sangkapura Bawean. Dia juga pernah menjabat kepala sekolah selama 20 tahun di madrasah itu.
Donatur itu pengusaha asal Bawean yang membuka bisnis di Gresik. Dia membantu perbaikan rumah Pak Sindu sebesar Rp 5 juta yang disalurkan melalui Kantor Layanan Lazismu (KLL) Bawean.
Bantuan itu langsung diserahkan kepada Pak Sindu oleh amil Lazismu Bawean Fikri, Jumat (29/3/2024), sehingga perbaikan rumah langsung dikerjakan.
Gempa Bawean terjadi pada Jumat (22/03/2024) telah merusak banyak bangunan di pulau itu. Salah satunya rumah Pak Sindu yang dinding rumahnya runtuh.
Mulyo, Wakil Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Daun Sangkapura Bawean mengatakan, PRM telah memperbaiki bagian tembok rumah Pak Sindu yang runtuh.
Pak Sindu adalah anggota Majelis Dikdasmen PNF PCM Sangkapura sebagai Koordinator Divisi Sekolah Menengah.
Rumahnya itu sudah tua. Dia menempati sejak tahun 1997. Rumah induk lebarnya 12 meter panjang 10 meter. Di belakangnya masih ada bangunan tambahan ruang dapur dan kamar mandi dengan lebar 12 dan panjang 5 meter.
Sindu mengatakan, karena rumah sudah tua, begitu ada gempa terjadi dinding rumah ada yang runtuh. Yaitu dinding kamar tidur bagian luar dan tembok bagian lainnya retak.
Ketika gempa besar terjadi Jumat sore itu, Sindu dan istrinya, Susiati (57), sedang tidur di kamar. Istri tidur lelap, sehingga tidak sadar kalau ada gempa.
Sedangkan Sindu langsung terbangun ketika dinding kamar tidur ambruk. Kamar tidur anaknya juga ambruk. Dua kamar itu langsung tampak dari luar. Beruntung tak ada korban.
Karena kamar tidur tak aman keluarga Sindu tidur di dapur sambil menunggu perbaikan tembok kamar tidurnya. Sekarang dua kamar tidur itu sudah ditempati lagi. Tembok baru yang lebih kokoh sudah selesai dikerjakan.
Penulis Kemas Saiful Rizal Editor Sugeng Purwanto