PWMU.CO – Tradisi Lebaran unik membuka hari pertama masuk sekolah di SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro, Kamis (18/4/2024).
Usai apel pagi di lapangan Kampus 1 Jl. Untung Suropati No. 44 Sumbang Kec. Bojonegoro dilaksanakan halal bihalal. Acara apel pagi diikuti siswa kelas 4-6.
Mereka bersalam-salaman antara siswa kepada guru. Mulai dari baris paling kiri menuju ke barisan guru ke sebelah kanan.
Setelah bersalaman dan meminta maaf, siswa menuju meja yang sudah dipenuhi dengan jajanan Lebaran seperti kue kering, wafer, jelly, dan masih banyak lagi. Mereka menikmati kue Lebaran dengan suka cita.
Sementara murid kelas 1-3 berhalal bihalal di kelas masing-masing. Dilanjutkan dengan berkeliling ke kelas lain.
Seluruh siswa menikmati momen Lebaran di sekolah dengan bertamu ke kelas lain. Selain bermaaf-maafan mereka juga menjamu tamu dengan jajanan khas Idul Fitri yang disajikan.
Wali kelas 2-A Siti Hidayah SPd menyambut tamu yang datang dari kelas lain dengan ramah.
”Monggo teman-teman ini jajanan yang dibawa oleh kelas 2-A silakan dicicipi,” ucapnya ramah.
Tradisi Lebaran ini menambah keakraban antar kelas. Menurut dia, dari acara itu siswa belajar bagaimana menjamu tamu dengan sopan, baik dan benar.
”Mereka juga belajar bahwa meminta maaf dan saling memaafkan bukan dilakukan saat Hari Raya Idul Fitri saja melainkan dapat dilakukan setiap saat setelah melakukan kesalahan,” katanya.
Kepala SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro Cebeng Alhudayatul Ustadza mengatakan, setelah melaksanakan puasa selama 30 hari, kini saatnya menyucikan diri dengan bermaaf-maafan satu sama lain.
”Seharusnya setiap hari kita meminta maaf satu sama lain sebelum tidur, misalnya kepada teman: maaf ya aku sudah membentakmu,” katanya.
Dia juga berharap jika nanti murid-murid masuk surga Allah, hendaknya mencari guru yang sudah membimbingnya selama ini.
”Harapan saya kita bisa berjumpa dan berkumpul menjadi satu di surga bersama-sama sebagai keluarga besar SD Mudabo. Cari guru-guru kalian ya kalau nantinya kalian masuk surga, aamiin,” ucapnya.
Penulis Dini Faizatunni’am Editor Sugeng Purwanto