PWMU.CO – Kisah alumni menjadi inspirasi peserta halalbihalal Perguruan Muhammadiyah dan Aisyiyah Campurejo Panceng Gresik, Kamis (18/4/2024).
Sebanyak 75 undangan hadir. Mulai guru TPA Muhammadiyah 5 orang, TPA al-Ikhlas 5 orang, guru TK Aisyiyah 02 ada 9 orang, MI Muhammadiyah 2 sebanyak 15 orang, dan 25 guru dari SMP Muhammadiyah 13.
Juga hadir unsur Pimpinan Ranting Muhammadiyah, Pimpinan Ranting Aisyiyah, sesepuh Muhammadiyah-Aisyiyah Campurejo, dan Dr Dra Romelah MAg (65) alumnus angkatan pertama MI Muhammadiyah 2 Campurejo. Dia lulusan MIM 2 tahun 1974.
Romelah sekarang dosen Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
“Saya mulai mengajar di UMM tahun 1988 sampai sekarang. Mungkin bapak dan ibu guru ada yang belum lahir waktu itu,” katanya memulai kisah alumni.
Dia mengatakan, banggalah menjadi guru, sebab anak-anak yang sudah selesai belajar dan menjadi alumni mereka berkiprah menjadi orang bermanfaat bagi lingkungannya.
“Itu merupakan sedekah jariyah yang tidak akan putus pahalanya, sehingga mengalir secara kontinyu,” jelasnya.
Dia bercerita, setelah lulus madrasah Campurejo bisa berkiprah di luar daerah. “Bapak dan ibu harus bangga karena mempunyai alumni yang tersebar dan berkiprah di luar daerah,” katanya.
Kisah alumni yang dia sampaikan pernah menjadi Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah di kampus UMM selama 15 tahun.
“Perguruan tinggi di Indonesia hanya di UMM yang ada Pimpinan Cabang Aisyiyah. Waktu itu saya bersama teman-teman mendirikan Pimpinan Cabang Aisyiyah, walaupun dengan tertatih-tatih,” kenangnya.
Tertatih-tatih itu maksudnya, sambung Romelah, karena memimpin PCA di kampus anggotanya orang-orang berpendidikan tinggi. Ada profesor, doktor yang pintar dan sibuk. Butuh tenaga dan pemikiran ekstra untuk berdiskusi menyusun program kerja.
Dia menyampaikan, paling penting di organisasi itu harus ada kebersamaan sehingga terbentuk kekeluargaan dan persaudaraan yang kuat. Jika sudah demikian maka roda organisasi berjalan dengan baik.
Sekretaris Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang ini juga sosialisasi beasiswa kuliah pasca sarjana.
Dia mendorong guru kuliah S2 untuk meningkatkan kualitas sebagai guru Muhammadiyah. “Mumpung ini ada beasiswa dan murah hanya 10 juta sampai selesai,” ujarnya.
Penulis Nurkhan Editor Sugeng Purwanto