PWMU.CO – Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Dr Hidayatulloh MSi menghadiri acara silaturahmi dan halalbihalal yang diselenggarakan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah VII Jawa Timur, Jumat (19/4/2024).
Acara itu dihadiri oleh keluarga besar LL Dikti Wilayah VII mulai kepala, para pimpinan dan jajarannya, darma wanita, serta purnabhakti LL Dikti Wilayah VII.
Selain keluarga besar LL Dikti Wilayah VII turut hadir pula para profesor dan para rektor di lingkungan LL Dikti Wilayah VII.
Di Ruang Harsono, Hidayatulloh mengawali tausiahnya dengan memohon maaf lahir dan batin kepada seluruh undangan.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim itu lantas mengingatkan kita untuk menyadari dua fungsi manusia.
“Satu sebagai abdullah, yang kedua sebagai khalifatullah,” tuturnya.
Sebagai abdullah, kata Hidayatulloh, manusia menghambakan diri kepada Allah untuk menjalankan mengabdi dan beribadah kepada Allah.
“Dan tidaklah Aku menciptakan golongan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku,” tuturnya mengutip adz-Dzariyat 56.
Sedangkan fungsi yang kedua, sambung dia, yaitu kekhalifahan.
Manusia sebagai khalifatullah, lanjutnya, adalah sebagai wakil Allah untuk mewujudkan kehidupan tang bagi manusia dan alam semesta.
Dalam rangka menjaga kemuliaan manusia sebagai abdullah dan khalifatullah itu, maka selama sebulan dalam setiap tahun manusia dididik dan dilatih untuk meningkatkan kualitasnya dalam bulan ramadan.
Menurut Hidayatulloh, Ramadhan telah mengajarkan umat Islam untuk menjaga lisan dan perbuatan.
“Allah tidak akan memberikan penilaian apapun kepada kita yang berpuasa, yang tidak makan tidak minum, sementara tidak bisa menjaga mulutnya, tidak bisa menjaga ucapannya, tidak bisa menjaga perbuatannya dari hal-hal yang tidak terpuji,” terangnya.
“Insya Allah kita semua selama satu bulan kemarin di bulan Ramadhan telah menjalankan puasa dengan sesungguhnya puasa tidak makan tidak minum, kita juga puasa dari perkataan-perkataan yang tidak baik dan justru sebaliknya kita menjaga perkataan dan perbuatan yang baik,” imbuhnya.
Menurut bapak tiga anak itu, Ramadhan juga mengajarkan banyak nilai utama yang bisa diproyeksikan di bulan-bulan pascaramadhan.
“Betapa luar biasa semangat kita di bulan Ramadhan untuk menuju ampunan Allah,” paparnya.
“Barangsiapa yang mau menjalankan puasa di bulan Ramadan dengan penuh harap ridha Allah, barangsiapa yang mau menegakkan qiyamu Ramadan, shalat tarawih dengan mengharap ridho Allah, kata nabi, orang itu akan diampuni semua dosa-dosanya yang sudah lewat,” tegasnya.
Hidayatulloh lantas mengutip al-Quran Surat Ali Imran 133 yang artinya: “Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.”
“Insya Allah Ramadhan kemarin kita sudah menyambut dengan suka cita dengan semangat bersegeralah menuju pada ampunan Tuhan,” ujarnya.
“Allah sudah menyiapkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi itu semua disiapkan oleh Allah bagi orang-orang yang bertakwa, itulah alasan mengapa kita harus bersemangat di bulan Ramadan,” tambah dia. (*).
Penulis Dian Rahma Santoso Editor Mohammad Nurfatoni