PWMU.CO – Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dibuka Sabtu (20/4/2024) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik, Ketua Paniti Muhammad Harun MPd menyampaikan safety briefing.
Pada cuplikan sambutannya, ia menjelaskan bahwa saat ini peserta sedang berada di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik Jalan Raya Permata No 7, Kembangan, Kecamatan Kebomas. “Saya perlu sampaikan safety briefing dulu,” tuturnya.
Kemudian pria yang aktif di Hizbul Wathan itu menjelaskan bagian detail gedung. “lantai satu itu parkir, lantai dua Masjid Attanwir dan lantai lima adalah hall kapasitas tujuh ratus sampai seribu, saat ini ada resepsi pernikahan,” imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa Safety Briefing bagian dari Standar Operasional Prosedur (SOP) demi keselamatan bersama bagian dari pecegahan hal-hal yang bersifat darurat.
“Apabila ada emergency call, tangga darurat di depan dekat lift dan di sisi belakang,” jelasnya.
Tak lupa ia mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung kegiata Rarkorwil dan halal bihalal yang diselenggarakan selama sehari itu.
Dihadiri Wakil Ketua PWM
Turut hadir pada acara pembukaan Prof Dr Ir Mochammad Sasmito Djati MS Wakil Ketua PWM yang membidangi LSBO. Dari jajaran tim ahli ada Prof Iwan Triyuwono SE MEc Ak PhD dan Drs Sis Sugiono MS.
Ketua Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Gatot Sugiharto SH MH dipastikan hadir namun masih berada dihotel. Ia dijadwalkan mengisi materi setelah Shalat Zuhur.
Ketua LSBO PWM Jawa Timur Wigatiningsih MPd dalam sambutannya menyampaikan bahwa LSBO berkepentingan menghadirkan daerah-daerah dalam rangka menyampaikan program kerja hasil rakorwil.
“Program-program kerja dari wilayah perlu disampaikan ke daerah-daerah yang selanjutnya nanti bisa dikembangkan di masing-masing LSBO,” ucapnya.
Ia menambahkan dakwah Muhammadiyah itu tidak hanya di mimbar-mimbar. Tetapi juga harus menyasar hal-hal yang mungkin jarang tersentuh.
Ibu dua anak itu memberikan contoh sepakbola. Sering kali pertandingan sepakbola dimulai saat shalat Ashar, tentu penonton datangnya masih di waktu Dhuhur atau bahkan sebelumnya. Sehingga besar kemungkinan penonton meninggalkan shalat. “Maghrib juga begitu, kadang pulang masih di jalan dan baru sampai rumah Isya,” imbuhnya.
Oleh karena itu bagaimana mendorong stadion itu ada fasilitas yang layak untuk shalat itu juga bagian dakwah. “Mungkin juga nanti misalnya penonton diajak berjamaah di stadion,” jelasnya. (*)
Penulis Naimul Hajar editor Mohammad Nurfatoni