PWMU.CO – Istikamah di jalan takwa menjadi bahasan dalam Pengajian Ahad Pagi (PAP) Fastabiqul Khairat yang disampaikan oleh Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi Nur Huda LC, Ahad (21/4/2024).
Bertempat di Masjid Al-Amin Pusat Dakwah Muhammadiyah Cabang Genteng yang beralamat di Jalan Hasanudin No 103 Genteng itu sejak pagi sudah didatangi jamaah laki-laki dan perempuan. Karena tepat pukul 06.00 WIB pengajian akan dimulai.
Memulai kajiannya, Nur Huda mengajak jamaah untuk bersyukur kepada Allah SWT. Dengan cara menjalankan perintah-Nya, melaksanakan sunnah Nabi Muhammad SAW, dan menjauhi larangan Allah.
Memasuki inti kajian dia membacakan hadis nabi dari sahabat Abu Dzar Al-Ghifari RA yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Di hadis qudsi tersebut dijelaskan tentang kemuliaan Allah. Antara lain, jika seluruh manusia dan jin bertakwa semua, maka hal itu tidak akan menambah kemuliaan Allah.
Jika, lanjutnya, seluruh manusia dan jin ingkar semua, maka itu tidak sedikitpun akan mengurangi keesaan Allah. Dan jika seluruh manusia dan jin memohon keinginannya, lalu dikabulkan oleh Allah, maka hal itu tidak akan mengurangi kepemilikan-Nya.
“Seperti tangan yang dicelupkan ke lautan lalu diangkat jari-jarinya,” ulasnya.
Selanjutnya Nur Huda mengajak kepada jamaah agar istikamah di jalan takwa setelah sebulan suntuk menjalankan peribadatan di bulan Ramadhan, sambil dia membacakan Surat al-Baqarah 183 yang menjelaskan tujuan puasa untuk menjadi orang yang bertakwa.
Menurutnya Ramadhan adalah bulan pendidikan. Bukan hanya sebatas ibadah ritual tahunan. Lalu kapan pembuktian takwanya? tanyanya retoris. Sebelas bulan setelah Ramadhan adalah waktu untuk membuktikan ketakwaan itu, katanya.
Lebih lanjut, Nur Huda menjelaskan arti takwa sebagaimana yang diterangkan sahabat Nabi Ibnu Mas’ud RA, yaitu taat kepada Allah di setiap waktu. Dia pun berpesan kepada jamaah.
“Jangan sampai pondasi iman dan takwa yang sudah kita bina selama Ramadhan, seperti perempuan yang menenun kain, lalu ia urai kembali,” pesannya sambil mengutip ayat al-Quran Surat an-Nahl 92.
Mengakhiri kajiannya Nur Huda mengajak jamaah untuk istikamah di jalan takwa. Dengan merasa takut, jika ibadahnya tidak diterima Allah. Serta takut, jika dicabutnya hidayah Allah. (*)
Penulis Taufiqur Rohman. Editor Ichwan Arif.