PWMU.CO – Workshop di SD Mica alias SD Muhammadiyah 1 Candi Labschool Umsida kali ini berjudul Workshop Menulis Berita.
Kegiatan yang diselenggarakan di Kelas Al-Kindi SD Mica Jalan Sudio No. 1 Desa Sidodadi, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (22/4/2024) pukul 10.00-14.30 WIB itu diikuti oleh 33 guru dan karyawan SD Mica.
Sebagai narasumber ialah Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni atau yang akrab dipanggil Toni. Dia memulai materi dengan memberi motivasi bahwa menulis berita itu semudah bercerita. “Sementara kegiatan bercerita itu sudah biasa kita lakukan,” katanya.
Toni lalu meminta dua peserta untuk bercerita. Yaitu Machmudi MZ dan Riza Dwi. Dari cerita dua guru itu, Toni menyimpulkan: “Yang tadi diceritakan itu sebenarnya berita. Hanya bedanya, cerita diungkapkan lewat lisan, sementara berita melalui tulisan.”
Pria kelahiran Lamongan itu lantas mengurai cerita dua guru tadi dari sisi kelengkapan berita. Ada nama peristiwa (what) pelaku (who), tempat kejadian (where), dan waktu kejadian (when).
Kata Toni, 4W itu syarat minimal sebuah berita. Tapi baru bisa disebut sebagai berita pamlet alias pengumuman. Berita seperti ini hanya menginformasikan bahwa ada peristiwa tertentu, tapi pembaca belum mengetahui secara lebih mendalam mengapa (why) dan bagaimana (how) peristiwa itu terjadi.
Karena itu, sambungnya, berita yang baik adalah berita yang bisa menghadirkan peristiwa itu ke dalam diri pembaca. Meskipun tidak melihat secara langsung peristiwanya, tapi pembaca seolah-olah ada di ‘tempat kejadian perkara’ (TKP).
Maka, sebuah peristiwa (what) harus digali secara lebih mendalam dengan modal pertanyaan mengapa dan bagaimana peristiwa itu terjadi? Nah, katanya, tugas wartawan adalah menggali informasi dari pengamatan di lapangan yang dilengkapi dengan wawancara atau konfirmasi ke narasumber terkait yang punya otoritas.
Dari cerita dua peserta itu, lulusan Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Surabaya tahun 1992 itu bergeser ke lokasi acara. Peserta dia minta untuk membuat lead atau teras berita terkait workshop yang sedang berlangsung dengan merangkai unsur 4W dalam kalimat yang to the point, efektif, sesuai kaidah bahasa, dan enak dibaca.
Direktur penerbit buku Kanzun Book membawakan materi berselang-seling antara teori, contoh-contoh, praktik, dan kuis. Dia bahas juga bagaimana unsur-unsur berita lainnya, seperti menarik, aktual, faktual, dan akurat.
Peserta pun antusias dan merasa mendapat manfaat. Seperti diakui Amelia Winda. “Manfaat dari pelatihan ini sangat besar yaitu guru dapat menulis berita dengan sangat baik untuk menghasilkan karya jurnalistik,” ujarnya.
Workshop yang dilaksanakan hampir sehari itu seperti tak terasa. Di samping karena penyampaian materi yang tidak menjenuhkan—narasumber memberikan penjelasan yang menarik melibatkan visual, auditori, dan kinestetik yang pas, bahasa tubuh yang sesuai dan tidak berlebihan—juga fasilitas yang mendukung. Ruang kelas ber-AC, penerangan yang baik, Wifi yang kencang, media TV layar lebar dengan resolusi tinggi sehingga memudahkan peserta memahami konsep-konsep penulisan berita yang ideal. Peserta pun sipa dengan laptop masing-masing untuk menulis tugas.
Di akhir workshop, Toni memberikan penugasan dengan praktik langsung menulis berita utuh. Tiga pemenangnya mendapat hadiah buku dan tulisannya dimuat di PWMU.CO. Dari hasil praktik itu Toni berkomentar bahwa menulis berita semudah bercerita bukan hanya kata-kata manis.
“Buktinya, semua peserta berhasil membuat berita dan hasilnya bagus-bagus. Memeng belum sempurna, tapi jangan takut karena tidak ada manusia yang sempurna. Dan yang penting, di balik kontributor ada editor,” katanya. (*)
Penulis Machmudi MZ
Berita ini adalah juara ketiga praktik menulis dalam Workshop Menulis Berita SD Mica.
Juara I Jadilah Penulis atau Orang Hebat
Juara II Pendidikan Berkualitas Bagian Investasi Dunia Akhirat