PWMU.CO – ‘Sanggar Mutuba Muhiba’ SMA Muhammadiyah 1 Babat (SMA Muhiba) menampilkan Tari Remo saat memeriahkan acara Bisafest Lamongan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di Grand Mahkota Hotel Lamongan, Sabtu (20/4/2024).
Waka Kesiswaan SMA Muhammadiyah 1 Babat Aminulloh Fatkhur Rojiki SPd menjelaskan, Tari Remo merupakan tarian tradisional yang diciptakan oleh Cak Mo yang pernah menjadi gemblak dalam sebuah grup Reog Ponorogo,” ungkapnya.
Waka kesiswaan yang membawahi semua kegiatan intrakurikuler dan ektrakurikuler ini melanjutkan ceritanya, “Ketika musim kemarau panjang datang mengakibatkan pada sepinya tanggapan, Cak Mo pun mulai mencari sumber pemasukan yang lain selain dari grup reognya dengan modal keahlian yang dia miliki, di Desa Diwek Jombang, Tari Remo ini lahir.”
Dia menjelaskan, Tari Remo mengandung cerita tentang perjuangan dari seorang pangeran dalam medan perang. Tari ini biasanya sebagai tarian pembuka dalam pertunjukan ludruk. “Seiring berjalannya waktu menjadi tarian penyambutan terutama tamu-tamu kenegaraan,” terangnya.
Zahra Safira Hanun dan Safira Dita Azzahra, dua kakak kelas ikut mendampingi para penari Sanggar Mutuba Muhiba’ menggantikan pelatih yang berhalangan. “Kami hanya membersamai adik-adik kelas untuk tampil, pelatih kami Ramanda Sumardi pelatih HW tidak bisa hadir,” katanya Zahra.
“Kegiatan latihan di sanggar tari kami dua kali dalam sepekan. Jadi kami sudah terlatih jika ada tarian baru yang mendadak kami bisa beradaptasi untuk menghafal gerakan tersebut,”, lanjutnya.
Safira Dita Azzahra turut menjelaskan, “Tari Remo salah satu kegiatan di ektrakurikuler HW yang biasanya kami kombinasi dengan atraksi parade Semafor.”
“Terima kasih atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan kepada sekolah kami, SMA Muhiba, sebagai siswa kami berbangga, karena kepercayaan ini merupakan suatu apresiasi prestasi kreasi karya yang sudah sekolah kami ukir,” kata dia.
Penulis Heniati Editor Mohammad Nurfatoni