PWMU.CO – Kisah Ketua PDA Kabupaten Gresik Innik Hikmatin SPd MPdI soal pengalamannya berlebaran hanya bisa memakai seragam sekolah waktu SMA.
Pengalaman tidak terlupakan bagi Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik ini terungkap saat Syawalan bersama keluarga besar KB-TK Aisyiyah 41 Menganti dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Kecamatan Menganti Gresik, Kamis (18/4/2024).
“Karena keterbatasan ekonomi keluarga, pada masa muda saya, Bapak saya hanya bisa memberikan saya seragam sekolah SMA untuk dikenakan waktu lebaran,” kenang ibu dua anak ini.
Menurutnya, sejatinya baju baru bukan hal yang wajib. “Cukup gunakan baju terbaik dari baju yang lain. Dan baju terbaik yang saya miliki adalah baju seragam berwarna putih dengan bawahan berwarna cokelat,” ucapnya.
“Kira-kira bagaimana ya perasaan Panjenengan kalau memakai baju seragam saat Lebaran?” pertanyaan retorik dia lontarkan kepada 70 anggota Ikatan Wali Murid Aisyiyah (Iwama) KB-TK Aisyiyah 41 yang ikut menghadiri kegiatan pagi itu.
Pasalnya, selain tidak bisa membeli baju baru untuk Lebaran, sambungnya, masih ada pengalaman sangat berkesan yang ia lalui semasa muda. “Yaitu saya harus berjalan kaki sampai 3 kilometer untuk bisa sampai di sekolah. Betul-betul penuh dengan perjuangan,” lanjut Innik.
Ia lanjut menceritakan hikmah yang Allah berikan kepadanya. Yakni Allah telah membantunya untuk tidak glamor, penuh dengan kesederhanaan. “Apa yang ada selalu disyukuri,” ungkap Innik.
“Alhamdulillah, hari ini saya bisa ikut menghadiri kegiatan Syawalan di TK Aisyiyah 41 dengan memakai baju baru. Senang sekali berada di tengah-tengah Panjenengan semua,” kata perintis sekolah inklusi SDN Mriyunan ini.
Wanita kelahiran 11 Oktober 1965 ini mengungkapkan, zaman sekarang banyak sekali fasilitas yang orang tua miliki. Termasuk handphone (HP), contohnya.
Serap Kebaikan di Status WA
Innik berpesan, “Banyak sekali ilmu yang bisa di dapat dari HP. Ada semangat orang lain yang bisa kita tiru dalam melakukan kebaikan. Jangan sampai kita berburuk sangka pada status orang.”
“Ngaji direkam dan dijadikan status WA. Bagaimana perasaan Panjenengan semua?” kembali pertanyaan retorik dia ungkapkan.
Mantan Kepala UPT Resource Centre (RC) Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik ini melanjutkan, “Alhamdulillah sudah diingatkan. Aku belum ngaji hari ini. Kalau begitu aku harus ngaji.”
“Lihat status orang jangan sampai negative thinking. Jika ada yang membuat status galau, jadilah orang yang bisa memberikan masukan untuk kebaikan orang tersebut,” pintanya.
“Sapa dia, jangan disindir orangnya tapi berikanlah motivasi dan dukungan. Itulah dakwah yang sebenar-benarnya,” ungkapnya.
Di akhir kegiatan, ada makan bersama jajanan khas Lebaran. Masing-masing wali murid membawanya untuk mereka nikmati bersama-sama. Seluruh keluarga besar KB-TK Aisyiyah 41 Menganti pun saling bersalaman dan bermaafan untuk merayakan hari Raya Idul Fitri 1445 bersama-sama. (*)
Penulis Nadhirotul Mawaddah Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni