PWMU.CO – Seru, Halalbihalal alumni SMPM 12 lulus tahun 1990 dan MA al-Ishlah Sendangagung lulus tahun 1993 berlangsung pada Selasa (23/4/2024).
Kegiatan yang bertempat di rumah Nur Zaenab, salah satu alumnus SMPM 12 Sendangagung ini diikuti 21 alumni. Terdiri dari 7 pria dan 14 wanita yang rata-rata sudah berusia 50 tahun. Lokasi tepatnya di Mejero Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur.
Mereka selalu kompak menjalin silaturahmi. Saat berkumpul pun pasti seru. Banyak gelak tawa akibat canda sesama alumni.
Salah satu alumnus SMPM 12 Sendangagung Sulton merasa bahagia bisa bergabung kumpul dengan teman lamanya.
Pria berkumis tebal yang sudah menginjak usia 53 tahun ini juga senang karena bisa bercanda sambil mengenang masa kecilnya yang gesit dan lincah saat main gobak sodor, mainan kampung yang dimainkan delapan orang.
“Gak kerasa awak dewe wis pada tuwa (tidak terasa kita semua sudah mulai tua),” seloroh Sulton yang rambutnya masih tampak hitam pekat meski sudah punya dua cucu.
“Usia boleh tua tapi semangat tidak boleh kendor, harus tetap tunjukkan semangat mudanya,” celetuk Khoirul Salami SE MPd yang kini berdomisili di Berau Kalimantan Timur ini.
Adapun Leny Marlena, peserta reuni asli Sumuragung Sumberejo Bojonegoro, sengaja datang ke lokasi acara meski harus menempuh perjalanan dua jam dengan sepeda motor. Dia merasa sayang kalau melewatkan acara kumpul teman, apalagi acara ini dihadiri sahabatnya dari Kalimantan Timur (Kaltim).
“Yang dari Kaltim aja datang masak saya yang hanya 80 kilometer gak nongol. Semoga teman kita (H Hadi Siswanto) dari Kerek Tuban dan juga H Mudzakir yang dari Saudi Arabia bisa hadir di pertemuan mendatang,” harap istri Sisyanto ini.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPM 12 Sendangagung Aminuddin SPd menilai alumni lulusan SMPM 12 tahun 1990 ini paling rajin dan semangat mengadakan kumpul bareng. Hal ini dia sampaikan di tempat terpisah saat berada di kantor kerjanya.
Acara halalbihalal dan temu kangen ini berakhir dengan agenda makan bareng. Menunya Sego Muduk, nasi kuning khas Sendangagung dengan topping sambal irisan cabe bawang yang digoreng.
“Meskipun biasa makan Sego Muduk, tetapi tetap saja terasa nikmat dan lezat apalagi dimakan bareng-bareng kayak saat ini,” ujar Kamaruddin, ayah dua anak yang berdomisili di Sendangagung Paciran ini. (*)
Penulis Gondo Waloyo Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni