PWMU.CO – Kang Yoto berbagi tips meraih tiga kemenangan dalam hidup di Halalbihalal PCM Candi bertema Makna Kemenangan dalam Bingkai Ukhuwah Islamiyah Umat di Masjid Baiturrahman Durungbedug Candi Sidoarjo, Ahad (28/4/2024).
Dr H Suyoto MSi, nama lengkap Kang Yoto, dalam ceramahnya mengatakan kalah politik itu biasa, tapi jangan kalah dalam hidup.
“Adzan saja mengajak untuk kita menang, Hayya ‘alashshalaah, hayya ‘alalfalaah, marilah kita shalat, marilah menuju kemenangan,” ujar Bupati Bojonegoro periode 2008-2018
Dia menjelaskan ada tiga kemenangan yang harus diwujudkan dalam hidup ini. Pertama kemenangan di akhirat, setelah mati yaitu mendapatkan surga. Kemenangan kedua yaitu mati husnul khatimah, dan kemenangan ketiga yaitu hidup bahagia.
“Jika ketiga kemangan ini kita dapatkan, maka kita mendapatkan kemenangan yang sempurna,” tegasnya.
Kang Yoyo menyampaikan tips mendapatkan tiga kemenangan tersebut, “Kunci mendapatkan kemenangan masuk surga dan mati husnul khatimah yaitu pada hidup bahagia. Ajakan ber-Islam itu untuk hidup, ajakannya hidup bahagia. Orang yang bahagia itu wajahnya berseri-seri, yang sedih itu gelap, senyumnya susah,” jelasnya.
Dia memaparkan bahagia itu penting, hanya orang-orang yang bahagia yang matinya husnul khatimah, kalau orang susah maka sulit mati husnul khatimah.
“Kematian dalam al-Quran ada dua, yang dicabut paksa oleh Malaikat Izrail, tapi ada orang yang meninggalnya tidak dicabut tetapi diundang yaitu orang yang jiwanya mutmainnah,” ujarnya.
Sesuai dengan surah al-Fajr ayat 27-30 yang artinya, Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.
“Yang diundang yaitu orang tenang dan bahagia, hakikatnya kematian itu hadiah bagi orang-orang yang beriman. Kematian tidak perlu ditakuti, salah satu orang bahagia itu jiwanya selalu penuh rida, apa pun yang diberikan Allah akan rida. Kunci bahagia menerima apa pun yang diberikan senang maupun tidak, diterima dengan rida,” jelasnya.
Dia menambahkan kunci bahagia selain ridha dengan ketetapan Allah yaitu menjaga hubungan dengan manusia, serta hubungan dengan makhluk-makhluk yang lain.
“Perbedaan politik belum tentu tidak bersaudara, habis bertarung ya selesai, salaman. Yang menghalangi hubungan yaitu hawa nafsu, manusia punya ego, rasa benci, iri, sifat tersebut diperlukan untuk survival,” ujarnya.
Nafsu tidak boleh menguasai manusia, Islam tidak mengajarkan menghilangkan, tapi menundukkan, diminta mengelolah nafsu tersebut, kesenangan itu boleh tetapi jangan merusak. (*)
Penulis Mahyuddin Syaifulloh. Editor Ichwan Arif.