PWMU.CO – Pesan dosen Umsida di Halalbihalal SD Muhammadiyah 1 Krian (SD Sakri) Sidoarjo tersampaikan di Masjid Baiturrahman Kompleks SD Sakri, Jawa Timur.
Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Drs Muflich Hasyim MPd hadir sebagai narasumber, Jumat (3/5/2024) pagi pukul 08.00-10.00.
Hadir di acara halalbihalal ini komite sekolah, guru, karyawan, dan wali murid.
Kepala SD Sakri Arum Ndalu MPd dalam sambutannya menyampaikan, sebagai orang muslim harus saling memaafkan.
“Tidak boleh ada dendam atau iri hati sesama teman, guru dan wali murid yang sering berinteraksi terkait anak didiknya pun harus saling memaafkan jika ada kesalahpahaman. Untuk itu kami adakan halalbihalal ini,” ujarnya.
Dia menambahkan,”Kehidupan yang rukun sesama teman bisa membuat hati kita damai, tenteram tidak ada perselisihan, dan menjadi banyak teman.”
Giliran Drs Muflich Hasyim MPd menyampaikan pesannya. Ia mengatakan, kita harus punya rasa ikhlas untuk saling memaafkan dan harus memperbanyak rasa syukur kita. Seperti halnya jika berbicara tentang anak maka segalanya akan kita berikan untuknya.
Sebagai orangtua, lanjutnya, wajib menanamkan akhlak yang baik kepada anaknya. “Mengurus anak memang tidak mudah tapi kita harus bersyukur karena anak adalah anugerah,” kata Muflich.
Dia menegaskan, tidak ada pengorbanan untuk anak yang sia-sia. “Jadikanlah anak-anak kita anak yang saleh-salehah. Jika kita sudah tidak ada di dunia maka anak akan terus mendoakan kita dan inilah yang dinamakan tabungan akhirat untuk orangtua,” tuturnya.
”Mohon untuk bapak dan ibu guru jadikan anak-anak didik di SD Sakri ini menjadi anak yang akhlaknya baik, jangan hanya fokus pada prestasi mereka. Memang anak yang berprestasi itu baik, namun lebih baik lagi menjadi anak yang berakhlak,” pesan dosen Umsida Muflich Hasyim.
Salah satu guru seni Risky Dwi Mustika Rani SSn merasa senang mengikuti halalbihalal ini.
Dia mengatakan,”Sebagai orangtua baru, nantinya saya harus bisa membagi waktu ketika bekerja dan mengurus anak di rumah. Demikian dengan pendidikan akhlaknya harus saya utamakan.”
Setelah mendengarkan materi ini, lanjutnya, ia menjadi sadar betapa pentingnya pembentukan akhlak anak sejak usia dini.(*)
Penulis Fairuz Bilah Izzah Hazwani Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Sugeng Purwanto