PWMU.CO – Aksi Bela Palestina, siswa SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School) Jawa Timur mendengarkan orasi dan nonton bareng (nobar) film Palestina, Selasa (7/5/2024).
Pada kesempatan Aksi Bela Palestina ini, siswa Berlian School diajak untuk melihat film peristiwa &dan kejadian yang dialami saudara kita di Palestina. Mereka hening seketika ketika diperlihatkan kejadian di Palestina.
Setelah sesi pemutaran film selesai, anak-anak diajak mendengarkan orasi yang disampaikan Khoirul Anam SPd. Guru Berlian School ini menanyakan kepada anak-anak, “Apa cita-cita kalian?”
Siswa Berlian School tampak bersahutan menjawab, “Aku ingin menjadi dokter, guru, polisi, tentara.” Kemudian Khoirul Anam menjelaskan cita-cita teman-teman kalian yang di Palestina berbeda.
“Cita-cita teman kalian atau saudara kita Palestina ketika ditanya, mereka menjawab cita-cita saya ingin mati syahid,” tuturnya.
Dia menuturkan, kenapa kita beranggapan bahwa Palestina itu Al-Aqsa karena kiblat pertama umat Islam adalah Al-Aqsa. Dalam orasinya Khoirul Anam mengajak anak-anak menyuarakan dengan lantang dan tangan mengepal
Biruh, Bidam, Nafdika ya Aqsha
Wahai Al-Aqsa dengan darahku aku akan memerdekakan engkau
Dia juga menjelaskan sekarang bangunan di Palestina 85 persen sudah hancur. Yang dimakan saudara kita di Palestina tidak seperti yang kita makan. Mereka makan pohon kaktus yang dibelah tengahnya.
“Oleh karena itu pohon kaktus di Palestina sekarang langkah,” tuturnya.
Bukan hanya itu, lanjutnya, rumah sakit di Palestina juga setiap hari penuh bahkan banyak anak-anak yang masih sakit di rumah sakit tapi rumah sakitnya di bom oleh Israil.
Di akhir orasi, Khoirul Anam menanyakan siapa yang di sini membela Palestina. “Jika semuanya membela Palestina maka yang paling mudah kita lakukan ketika melihat saudara kita di Palestina dalam keadaan seperti ini adalah berdoa , istighfar, memboikot produk-produk Israil dan berdonasi ke saudara kita pelastina sebagai wujud bela Palestina,” katanya.
Di akhir sesi orasi, Khoirul Anam mengajak anak-anak untuk menyuarakan kembali dengan lebih semangat.
Biruh, Bidam
Free Palestina, merdeka Palestina (*)
Penulis Dina Auliyah. Editor Ichwan Arif.