PWMU.CO – 4000 orang aksi di Umsida (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo). Aksi Bela Palestina digelar di lapangan Kompleks Perguruan Muhammadiyah Sidoarjo atau di depan Masjid An-Nur, Selasa (7/5/2024).
Aksi ini dilakukan atas seruan dari Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (FR PTMA) mengingat agresi Israel atas Palestina yang semakin brutal.
Tak hanya dari Umsida, aksi ini juga diikuti oleh para siswa SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda). Total ada sekitar 4.000 orang yang tergabung dalam aksi ini.
Diiringi dengan gema takbir dan seruan “Free Palestine”, mereka terlihat sangat antusias dan meski melakukan aksi di bawah terik matahari.
Aksi dibuka dengan pengumpulan massa dari kampus dua dan tiga menuju kampus satuUmsida. Konvoi ini dimulai pukul 08.30. Hamzah Setiawan MKom, koordinator aksi ini mengatakan, “Kegiatan ini ditujukan untuk bersama-sama kita menyerukan aksi kemanusiaan terhadap pembebasan saudara-saudara kita di tanah Palestina yang sudah ditindas oleh zionis Israel.”
Adapun pihak-pihak yang tergabung dalam kegiatan kemanusiaan ini, mulai siswa, mahasiswa, karyawan, kepala sekolah, hingga rektor. Ada juga perwakilan dekan, direktur, dan kepala lembaga, serta perwakilan guru dari Smamda.
Agenda aksi ada penyampaian orasi dari Dr Jamaaluddin yang mewakili pihak dekan Umsida. “Alhamdulillah, saat ini Palestina yang sedang dikuasai oleh Israel berada dalam posisi Allah telah menunjukkan dalam al-Qur’an ‘liyasū`ụ wujụhakum’. Di mana saat ini, tidak semua orang gampang bisa memasuki Palestina untuk membebaskan Masjid al-Aqsa,” ujar dosen Prodi Teknik Elektro ini.
Janji Allah kepada Bangsa Palestina
Allah SWT, lanjutnya, telah menjanjikan Masjid al-Aqsa akan jatuh ke tangan umat Islam. Tidak semua orang bisa menerobosnya. Tapi Allah telah memberi petunjuk melalui organisasi kecil yang bisa mengintersep segala sesuatu yang ada di Israel dan dia hampir bisa menguasai Palestina.
“Lalu yang kedua, sekarang pada posisi ‘liyadkhulul-masjida kamâ dakhalûhu awwala marrat’. Saat ini kita sebentar lagi akan kembali mendapatkan Masjid al-Aqsa. Kapan itu? Menurut perkiraan para ulama, dalam periode 40 tahun dimulai dari tahun 1947, maka pada tahun 2027, Insyaallah maksimal Palestina dan Masjidil Aqsa akan direbut kembali oleh umat Islam,” urainya dengan penuh semangat.
Lalu Dr Jamaaluddin menjelaskan pada zaman Umar bin Khattab dari Arab Quraisy, Salahuddin Al Ayyubi dari bangsa Kurdi, dan Muhammad Ammar Al Fatih dari Turki sudah pernah membebaskan Masjid al-Aqsa.
“Insyaallah Indonesia akan membebaskan Masjid al-Aqsa ke depannya, amin. Kita saat ini berada di sini, bukan berarti menunjukkan kita akan berperang ke Palestina, itu sangat susah. Tapi di sini, kita menunjukkan kepada Allah di mana kita berpihak,” tutupnya saat orasi.
Setelah itu, terdapat pembentangan banner Aksi Bela Palestina oleh UKM Himpunan Mahasiswa Muhammadiyah Pencinta Alam Sidoarjo (HIMMPAS) dari atas Masjid An-Nur sepanjang 13 meter.
Selanjutnya, ada orasi dari Dr Izza Anshory ST MT mewakili ketua program studi Umsida yang mengatakan bahwa aksi ini dilakukan untuk membela Palestina. Apalagi, rumah sakit Indonesia yang ada di Gaza telah dihancurkan Israel.
Dalam penyampaian orasi yang menggebu-gebu, ia mengatakan, “Israel adalah penjajah dunia. Jangan takut untuk bersuara di tengah-tengah aksi ini. Kalau kita lihat di Gaza, minum saja sulit, apalagi makan dan bertahan hidup. Di sana, perempuan dilindas dengan alat berat, betapa sengsaranya mereka,”.
Sekarang Gaza telah hancur, katanya, dan Israel melanjutkan serangannya ke Rafah. Maka, ini merupakan momen untuk menyuarakan dukungan Indonesia kepada pemerintah agar mengirimkan bantuan kepada rakyat Palestina.
“Untuk melihat kebiadaban Israel, kita tidak perlu menjadi seorang Muslim. Pelajar di Amerika, Eropa, semua berdemo menyuarakan kemenangan Palestina. Kita di sini hanya kuliah dan bekerja dengan nyaman, di Palestina semuanya hancur. Mereka menderita luar biasa, Israel sungguh biadab, dan kita semua tahu hal itu,” tuturnya.
Ia berharap dengan kehadiran pihak-pihak dalam aksi ini, bisa dipertanggung jawabkan di hadapan Allah nanti bahwa yang telah hadir dalam aksi ini pernah dan akan terus membela Palestina dan berjuang kana kemerdekaannya. (*)
Penulis Romadhona S. Editor Mohammad Nurfatoni