PWMU.CO – Kunjungi teman patah tulang, siswa dan guru MI Muhammadiyah 6 (Mimsix) Ujungpangkah Gresik Jawa Timur memberikan bantuan, Senin (6/5/2024).
Siswa dan wali kelas II beserta guru mengunjungi rumah siswa kelas II Muhammad Firdaus Azam Al Huda yang telah mengalami patah tulang akibat terjatuh dari sepeda.
Wali Kelas II Hesti Luhur Prakarti menjelaskan tujuan kunjungan tersebut untuk silaturrahim sebagai bentuk kepedulian madrasah terhadap siswanya yang mengalami musibah dengan memberikan sedikit bantuan yang diambilkan dari sebagian hasil kaleng filantropis siswa Mimsix.
“Jadi oleh siswa kembali kepada siswa,” katanya.
Dia berharap semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi, dan untuk siswa yang lain, mohon agar lebih berhati-hati ketika bermain, bercanda, dan berinteraksi dengan teman di manapun berada.
Orangtua Muhammad Firdaus Azam Al Huda, dr Fifin Firdayani mengucapkan terima kasih dan menjelaskan kondisi anaknya setelah operasi yang kini sudah mulai berangsur-angsur pulih, dan sekarang bisa masuk sekolah seperti biasa namun tetap memakai penopang tangan
“Anak-anak, alhamdulillah Firdaus sudah bisa masuk sekolah, namun tetap harus hati-hati ya, karena saat ini adalah masa pemulihannya, kalau bermain pilih permainan yang aman sampai nanti sembuh total, dan tolong ingatkan Firdaus kalau di sekolah tingkahnya banyak ya,” Pesannya kepada teman-teman anaknya.
Dia berpesan kepada seluruh siswa kelas II untuk selalu berhati-hati dalam melaksanakan setiap kegiatan, karena kalau tidak hati-hati, bisa terjadi kecelakaan, dan ketika tubuh sakit.
“Semuanya jadi tidak enak, tidak bisa belajar dengan normal, tidak bisa bermain dengan teman, dan lain-lain, semoga kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua anak,” katanya.
Kepala Mimsix Muhammad Wasil SPdI menjelaskan bahwa sebelumnya, guru dan siswa juga telah menjenguk siswa kelas V Mimsix Muhammad Rauufu Ramadhan yang telah mengalami kejadian serupa.
“Tagline MI Muhammadiyah 6 Sekapuk adalah Sehat, Inovatif dan Peduli. Salah satu tagline yang terus dijalankan adalah peduli, peduli kepada diri sendiri dan peduli kepada sesama, untuk peduli kepada sesama,” katanya.
Dia menuturkan, madrasah senantiasa memberikan bantuan secara moril, material dan spiritual kepada warga sekolah yang mengalami musibah atau sakit, dengan seperti itu semua sekolah merasakan dampak positif dari program peduli tersebut. (*)
Penulis Indah Purnama Sari. Editor Ichwan Arif.