PWMU.CO – Dokter pengusaha muncul di antara lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya yang dikukuhkan dan pengambilan sumpah di Hotel Wyndham Surabaya, pada Rabu (8/5/24).
Dia adalah Muhammad Thoriq Hakam yang bersama 14 dokter lainnya dikukuhkan sebagai dokter.
Thoriq Hakam lahir di Gresik 15 Mei 1999 mengaku menjadi dokter merupakan cita-citanya sejak kecil. Dia juga mendapat dorongan dari keluarganya.
”Anggota keluarga memang belum ada yang menjadi dokter. Semuanya wirausaha sehingga saya punya motivasi untuk menjadi dokter agar bisa bermanfaat untuk banyak orang,” kata Thoriq seperti ditulis website umsurabaya.
Orangtuanya Taufik Sarmin dan Robichah dikenal sebagai pengusaha.
Thoriq saat kuliah kedokteran dengan tugas yang padat berhasil merintis berbagai usaha makanan dan konstruksi. Di antaranya Rota Mart (Toko Swalayan) CV Hasil Karya Rota (Konstruksi), Rota Drink (Minuman) dan Geprek Mania (Makanan).
”Karena background keluarga semua wirausaha, saya ingin menjadi dokter entrepreneur. Sejak kecil saya sudah dididik orang tua untuk berjualan. Usaha rintisan sejak mahasiswa adalah Geprek Mania yang hingga saat ini bisa dibeli di marketplace online,” cerita Thoriq.
Menurut dia, tips dalam membagi waktu antara kuliah dan bisnis adalah membuat timeline belajar dan konsisten di setiap waktu yang telah dibuat.
Dia memilih usaha makanan berawal dari keluarga yang suka memasak. Kemudian dijual ternyata disukai. Ini peluang pasar lantas ditekuni.
Menurutnya, sukses menjadi dokter pengusaha bukan hal yang mudah, namun ia memiliki pola pikir bahwa ia harus keluar dari zona nyaman.
”Karena kita tidak tahu ke depan kita dalam kondisi apa, kalau kita selalu dalam kondisi tidak nyaman, kita akan bisa merasa aman meskipun dalam kondisi tidak aman,” ujarnya.
Saat ini ia telah memiliki 20 karyawan. Menurutnya kunci sukses bagi dirinya adalah bekerja keras, tekun, dan ulet.
Setelah pengambilan sumpah dokter ia mengaku akan melanjutkan dokter spesialis dan mengembangkan usaha supaya lebih besar lagi.
Penulis Uswah Editor Sugeng Purwanto