PWMU.CO – Serba-serbi aksi bela Palestina di Umsida, ada semangka dan keranda.
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) tak sekadar jalankan aksi yang berisi orasi saja, Selasa (7/5/2024). Dengan banyak pihak berpartisipasi, ada banyak hal menarik yang bisa ditemui pada aksi bela Palestina itu.
Pertama, ada konvoi para civitas akademika dari kampus II dan III menuju kampus I. Konvoi berlangsung sejak pukul 08.00 WIB dengan tertib. Pihak kepolisian Polresta Sidoarjo mendampinginya.
Para civitas akademika datang dengan membawa banyak properti pendukung aksi. Seperti bendera Palestina, spanduk, pamflet, atau barang lain yang berhubungan dengan Palestina. Tak hanya itu, mereka datang serentak ke kampus I dengan menyanyikan yel-yel dukungan kepada Palestina.
Kedua, ada sesi doa bersama untuk saudara-saudara yang ada di Palestina. Pembacaan doa ini dipimpin langsung oleh salah satu mahasiswa Umsida yang berasal dari Gaza, yakni Mu’taseem Billah. Mahasiswa S2 prodi Manajemen Pendidikan Islam ini juga memberikan orasi dan pesan yang diterima dari keluarganya di Palestina.
Ketiga, usai penyampaian orasi dari para pejabat Umsida, mahasiswa, dan juga dari pihak SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, terdapat satu rangkaian acara berupa pembentangan banner raksasa.
Banner bertuliskan “Aksi Bela Palestina: Love Palestine, Stop the War” ini terpampang tepat di dinding depan Masjid an-Nur Umsida berukuran 13 x 6 meter. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Himpunan Mahasiswa Muhammadiyah Pecinta Alam Sidoarjo (HIMMPAS) melakukan aksi dengan turun dari rooftop masjid sembari membentangkan banner tersebut.
Ada satu lagi rangkaian acara yang ada dalam aksi bela Palestina kemarin. Aksi keempat, semua peserta aksi membuat cap tangan di kain putih yang terbentang di depan panggung. Aksi cap tangan ini dilakukan tepat setelah semua rangkaian acara usai.
Pihak panitia telah menyediakan cat berwarna merah, hitam, dan hijau yang bisa digunakan para peserta untuk diucapkan di atas kain putih tersebut. Aksi itu diawali dengan para pimpinan Umsida diikuti oleh perwakilan Smamda Sidoarjo dan para peserta aksi.
Berbagi Semangka
Dalam aksi kemarin, ada beberapa massa berinisiatif membawa semangka. Kemudian mereka bagikan kepada peserta aksi lainnya. Inilah keunikan kelima.
Tak langsung dimakan, semangka ini sebagai simbol bendera Palestina. Ketika Rektor Umsida Dr Hidayatulloh MSi membacakan pernyataan sikap Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (FR PTMA), peserta aksi serentak mengangkat semangka tersebut.
Selain itu, ada beberapa peserta yang membawa properti pendukung aksi ini. Ada yang membawa spanduk dan pamflet bertuliskan pembelaan terhadap Palestina ataupun kalimat laknat untuk Israel. Ada juga yang membawa bendera dan stiker bendera Palestina.
Bahkan tepat di depan panggung, ada keranda putih bertuliskan kalimat biadab untuk Israel. Keranda tersebut merepresentasikan banyaknya korban meninggal dunia yang tak pandang usia dan latar belakang akibat ulah Israel. Ragam aksesoris ini jadi keunikan keenam.
Ketujuh, aksi yang menguras tenaga dan keringat itu luluh dengan peran aktif Lazismu Umsida yang membagikan konsumsi untuk peserta aksi. Mereka menyediakan seribu porsi bakso dan 3 ribu bungkus nasi.
“Kami menyediakan makanan ini sesuai dengan massa yang telah diperkirakan. Jadi Lazismu Umsida menyediakan 4 ribu porsi makanan dan Alhamdulillah makanan tersebut habis setelah aksi selesai,” ujar Dr Kumara Adji, Manajer Lazismu Umsida. (*)
Penulis Romadhona S. Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni