PWMU.CO – Kosegu, nama ini sering terdengar di kalangan aktivis Muhammadiyah. Singkatan dari Korps Serba Guna. Merupakan tim khusus pengaman dari Tapak Suci yang beranggotakan para pesilat terpilih.
Tim khusus juga dimilik Ortom Muhammadiyah lainnya. Di Hizbul Wathan ada tim khusus Dewan Pasukan. Di Pemuda Muhammadiyah ada Kokam.
Kosegu merupakan bagian penting bagi persyarikatan Muhammadiyah dalam mempersiapkan sumber daya manusia khususnya dalam mendukung pengamanan semua agenda Persyarikatan Muhammadiyah.
Ketua Umum Tapak Suci Jawa Timur, Prof Dr Sasmito Djati menjelaskan, Kosegu bisa disebut pasukan elite di Tapak Suci yang memiliki tugas pengamanan.
”Tugasnya antara lain membantu dan menjaga para ulama dan pimpinan Muhammadiyah serta amal usaha Muhammadiyah,” kata guru besar Universitas Brawijaya Malang ini.
Sasmito menyampaikan, di Tapak Suci struktur kependekarannya sudah sangat rapi, tertata, dan jelas termasuk sistem komandonya.
”Setiap Pimpinan Daerah Tapak Suci jumlah anggota Kosegu tidak lebih dari 20 orang. Pada tahun lalu (2023) mereka telah mendapat pendidikan militer di Malang. Semuanya bersertifikat resmi,” lanjut Wakil Ketua PWM Jawa Timur.
Sasmito menuturkan, khusus untuk wilayah Jawa Timur seragamnya atasan merah maron, celananya krem. Mereka orang pilihan,” tandasnya.
Ketua Umum Pimda Tapak Suci Kota Madiun, Misbachul Munir, menambahkan, Kosegu berfungsi serta bermanfaat untuk pengamanan aset Muhammadiyah secara umum dan khususnya Tapak Suci.
”Manfaat lainnya seperti terjun untuk tanggap darurat kebencanaan, membantu hal-hal positif lainnya,” kata Misbachul Munir, Kamis (2/5/2024).
”Sebenarnya tidak mudah menjadi anggota regu inti Kosegu karena ada seleksi dan syarat yang ketat,” kata alumni SMA Negeri 2 Madiun, Kamis pagi (2/5/2024).
Menjadi anggota Kosegu harus mengikuti Diklat khusus. Anggota Tapak Suci tingkat kader muda, berat badan dan tinggi seimbang. Tinggi badan minimal 165 cm untuk putra dan 160 cm untuk putri, umur maksimal 45 tahun.
Saat Muktamar Muhammadiyah Solo tahun 2022, kata dia, Kosegu Tapak Suci Jawa Tengah yang bertugas sebelumnya menjalani Diklat dengan pelatih dari Kopassus.
Penulis Samsul Hidayat Editor Sugeng Purwanto