PWMU.CO – Isak tangis guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) mewarnai acara salam pisah di SMK Muhammadiyah 2 (SMK Muda) Genteng Banyuwangi Jawa Timur, Sabtu (11/5/2024).
Salam pisah secara simbolis ini dilaksanakan di Ruang Guru bersamaan dengan rapat rutin bulanan. Dihadiri oleh seluruh guru dan karyawan SMK Muda Genteng. Rapat ini dipimpin langsung oleh Kepala SMK Muda Genteng, Tamyis Rosidi MPd.
Dalam sambutan pengantar acara salam pisah ini, dia menyampaikan maksud dari kegiatan ini. “Ada 7 orang guru sekolah kita yang terekrut P3K sehingga ini merupakan peristiwa sejarah yang terjadi dalam perjalanan SMK Muda Genteng,” ujarnya.
Ketujuh orang guru tersebut adalah Janu Prasetyo SPd, Hidayatul Rohman ST, Abdul Rohim SPd, Aven Paku Sadewo SPd, Dwi Furqon SPd, Futihat Nurrosida SPd, dan Mila Ramadani SPd.
Mereka maju satu per satu untuk menyampaikan kesan dan pesannya. Janu Prasetyo menceritakan kesannya selama 14 tahun mengabdi di SMK Muda Genteng. Banyak ilmu yang diperoleh di sekolah ini. “Salah satunya adalah mendidik jauh lebih penting daripada sebatas mengajar,” ujar pria pengajar Teknik Sepeda Motor itu.
Dia pun menyampaikan permohonan maafnya selama menjadi bagian dari SMK Muda Genteng. Suasana salam pisah menjadi haru saat Hidayatul Rohman yang pernah menjabat Wakil Kurikulum SMK Muda menyampaikan permintaan maaf dan terima kasihnya.
“Mohon saya tetap disapa setelah acara ini,” ucapnya sambil terbata-bata.
Berikutnya Abdul Rahim, Aven Paku Sadewo, dan Dwi Furqon yang juga meminta maaf atas kesalahannya dan berterimakasih telah menjadi keluarga besar SMK Muda Genteng.
Suasana salam pisah ini bertambah haru, ketika Mila Ramadani menyampaikan kesannya.
“Mungkin dibandingkan dengan teman yang lain, saya yang paling lama di sini. Sejak SMA saya sudah bermain di sekolah ini. Ini yang paling terasa berat bagi saya untuk berpisah, mohon maaf,” sambil terisak, guru pengajar IPAS itu menitikkan air matanya.
Untuk giliran terakhir yang menyampaikan pesan dan kesan ini adalah Futihat Nurrosida. Sambil tak kuasa menahan tangisnya, dia memberikan motivasi kepada para guru yang terus mengabdi SMK Muda Genteng.
“Jadilah yang terbaik sebagai guru hebat di SMK Muhammadiyah 2 Genteng,” ujar pengajar Bahasa Inggris itu.
Dia mengucapkan terima kasih dan berharap persaudaraan kita tetap terjalin. “Dan SMK Muda tetap berjaya,” harapnya.
Acara ini diakhiri dengan pembagian tali asih kepada guru P3K atas pengabdiannya yang diserahkan oleh Pembina Sekolah, Dr Mukhlis MSi. (*)
Penulis Taufiqur Rohman. Editor Ichwan Arif.