PWMU.CO – Unmuh Madiun (Ummad) bakal berubah nama menjadi Universitas Muhammadiyah Jawa Timur (UMJT). Kini mengadakan bimbingan teknis untuk mematangkan rencana perubahan itu.
Perubahan nama ini setelah bergabungnya Politeknik Seni Yogyakarta, perguruan tinggi swasta di Wilayah V Yogyakarta menjadi satu manajemen.
Direktur Akademik Ummad Prof Dr Harun Joko Prayitno MHum menerangkan, perubahan nama itu setelah memperoleh hibah Akselerasi Program Penggabungan/Penyatuan Perguruan Tinggi Swasta (APPPTS) dari Kemendikbud Ristek.
Bimbingan teknis APPPTS dilaksanakan dua kali, Sabtu (4/5/2024) dan Selasa (7/5/2024).
Dia menjelaskan, peserta Bimtek adalah tim Task Force pembentukan Universitas Muhammadiyah Jawa Timur (UMJT) sebanyak 25 dosen dan karyawan Unmuh Madiun.
Narasumber Bimtek para pengajar dari perguruan tinggi negeri dan swasta di tanah air yang tergabung dalam tim pakar.
”Kehadiran tim pakar sebagai pendamping Bimtek ini merupakan pihak yang ditunjuk oleh Direktur Kelembagaan Ditjen Diktiristek Kemendikbud Ristek RI,” katanya.
Para pendamping Bimtek ini, kata dia, berasal dari Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Lampung, Universitas Widya Mandala Surabaya, Universitas Gunadharma, dan Universitas Pamulang.
Pelaksanaan pendampingan hari Sabtu, 4 Mei 2024, digelar secara daring. Narasumber memberikan arahan pembuatan dokumen Akreditasi Program Studi (APS) Prodi Baru yang akan dikelola UMJT.
Pendampingan yang dilakukan berupa peninjauan dokumen pendirian prodi baru mengenai tenaga pengajar, tendik, kurikulum, dan sarana prasarana prodi.
Hari kedua Bimtek secara luring dengan pembahasan sejumlah aspek materi APPPTS. Mulai dari aspek umum, hukum hingga keuangan.
Sebelumnya, Ditjen Diktiristek Kemendikbud Ristek RI memberikan hibah APPPTS kepada Ummad pada pertengahan Maret 2024 yang lalu.
Pemberian hibah ini ditandatangani oleh Direktur Kelembagaan Ditjen Diktiristek Kemendikbud Ristek dan Ketua BPH Ummad, Prof Dr Achmad Nurmandi MSc di Gedung D Kantor Ditjen Diktiristek, Kamis 21 Maret 2024.
Direktur Akademik Ummad Prof Dr Harun Joko Prayitno MHum menyampaikan, hibah pemerintah diberikan kepada Ummad sebagai kepercayaan bahwa Ummad memenuhi syarat dari aspek hukum, keuangan, dan umum untuk bersatu dengan Politeknik Seni Yogyakarta, perguruan tinggi swasta di Wilayah V Yogyakarta menjadi UMJT.
Harun Joko Prayitno mengatakan, ke depan UMJT akan mengelola prodi-prodi baru strategis dan adaptif.
“Antara lain Prodi Hukum Program Sarjana, Prodi Manajemen Program Sarjana, Prodi Psikologi Program Sarjana, Prodi PGSD Program Sarjana, dan Prodi Sistem Informasi Prodi Sarjana,” kata Prof Harun.
Prodi Baru
Sementara Rektor Ummad, Prof Dr Sofyan Anif MSi, mengatakan, UMJT merupakan masa depan Ummad. Harapannya, keberadaan UMJT mampu meningkatkan animo calon mahasiswa di Jawa Timur untuk kuliah di sini.
”Kami ingin memperluas jangkauan mahasiswa. Meski tidak masalah mahasiswa Ponorogo, Surabaya kuliah di Ummad. Dengan brand UMJT ini, harapan kami animo mahasiswa bisa lebih luas di Jawa Timur,” terang Rektor Ummad.
Program studi yang dikelola UMJT, Sofyan Anif menerangkan, akan ada 16 Prodi termasuk Prodi yang sudah ada.
Ummad saat ini mengelola tujuh prodi yaitu Ilmu Lingkungan, Ilmu Aktuaria, Ilmu Biokewirausahaan, Ilmu Komunikasi, Ilmu Kesejahteraan Sosial (Kesos), Kebidanan D-3 serta Administrasi Kesehatan (Adminkes).
Dia menjelaskan, Ummad juga sudah memiliki izin pengelolaan Prodi Sistem Informatika, yang akan dijadikan satu dalam pengelolaan prodi di UMJT.
”Saat ini kami sedang mengurus perizinan empat prodi baru UMJT yaitu Hukum, Manajemen, PGSD dan Psikologi,” kata Sofyan Anif.
Lalu izin tiga Prodi dibawah Kementerian Agama (Kemenag) yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI), Hukum Ekonomi Syariah (HES) dan IQT (Ilmu Al-Quran dan Tafsir).
Kepala LL Dikti VII Prof Dr Dyan Sawitri SE MM yang hadir dalam Bimteks APPPTS berharap pendampingan Ummad dan Politeknik Seni Yogyakarta untuk menjadi Universitas Muhammadiyah Jawa Timur (UMJT) terhadap aspek hukum, umum, dan keuangan dapat berjalan lancar.
Penulis Pujoko Editor Sugeng Purwanto