PWMU.CO – Ketua Prodistik ITS Dr Dra Ismaini Zain MSi menyampaikan orasi dalam Inaugurasi Pelepasan Peserta Didik SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik Ke-57 di Graha Kartini Gresik, Senin (13/5/2024). Inaugurasi meliputi Purnasiswa ke-57, Muhammadiyah Boarding School (MBS) Madinatul Ilmi Ke-21,dan Prodistik Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya Ke-6.
Kegiatan bertema Membentuk Generasi Merdeka, Berakhlak Mulia dan Berprakarsa itu berlangsung sangat meriah sekaligus penuh haru. Berbagai macam penghargaan diberikan kepada siswa Smamsatu.
Ismaini menyampaikan orasi berjudul Berikan yang Terbaik untuk Indonesia Mulai dari Diri Sendiri dan Mulai saat Ini.
Awalnya dia memberikan ucapan selamat kepada siswa angkatan 57 karena telah lulus menjadi seorang siswa dan akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan passion yang dimiliki karena di era modernisasi sekarang banyak pilihan univeritas yang memadai bakat siswa.
“Sebelumnya saya ucapkan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati SMA Muhammadiyah 1 Gresik angkatan ke-57 sekaligus angkatan ke-6 Prodistik Smamsatu,” ujarnya.
Dia bersyukur pada tahun ini bisa memberikan kuliah tamu kepada siswa Smamsatu. “Materi saya tidak banyak, tenang saja ya adik-adik. Coba kita berpikir sejenak apakah pernah kita melakukan sesuatu tetapi tidak sesuai dengan kemauan? Kita pasti berat ya?” tanyanya dijawab gemuruh para peserta inaugurasi.
“Hal ini juga sama dengan yang kita lakukan apabila memilih jurusan kuliah yang tidak sesuai dengan passionyang kita miliki. Maka kita akan merasa malas atau kurang effort secara maksimal. Maka dari itu berusahalah kuliah baik itu di PTN, PTS, atau PTKIN (perguruan tinggi keagamaan Islam negeri) sesuai dengan passion kuta agar tidak menyesal kelak,”pesannya.
Jangan Menyerah
Pesan kedua, agar para wisudawan tidak mudah menyerah dengan berbagai permasalahan hidup yang terjadi. Seperti usaha yang dilakukan oleh siswa Smamsatu untuk masuk perguruan tinggi melalui jalur SNBP, SNBT, dan mandiri. Menurut dia hal ini juga sama ketika dia mengembangkan Prodistik bagi siswa tingkat SMA/SMK untuk mengembangkan passion dalam meningkatkan sumber daya manusia, terutama dalam peningkatan kemampuan teknologi informasi di bidang komputer.
“Adik-adikku yang berbahagia hidup memang selalu ada tantangannya. Dalam menghadapi tantangan ini kita harus berpikir another box bukan out of the box lagi karena dengan berpikir another box kita bisa memiliki banyak perencanaan program atau masalah yang kita hadapi. Hal ini sama ketika sama dihadapkan dengan studi lanjut saya dulu di tahun 2007 yang melahirkan Prodistik,” ungkapnya.
Pesan ketiga yang dia sampaikan adalah mengenai dukungan sebagai sumber daya manusia menuju Indonesia emas di tahun 2045. Menurut Ismaini untuk menuju Indonesia emas ini dibutuhkan banyak lulusan S2 agar bisa mengelola kekayaan Indonesia. Oleh karena itu dia berharap agar siswa Smamsatu menjadi bagian itu dengan kata kunci Berhasil.
“Untuk menuju Indonesia emas di tahun 2045 sebenarnya kita masih kalah jauh dari negara India bahkan Vietnam karena rata-rata pendidikan negara tersebut lulusannya S2. Sedangkan negara kita masih maksimal usia belajar 12 tahun,” ujarnya.
Agar bisa setara, lanjutnya, seharusnya usia wajib belajar di Indonesia adalah 16 tahun dan banyak warga yang pendidikan rata-ratanya di tingkat S2 agar bisa berhasil mengelola aset yang dimiliki Indonesia.
“Agar kita bisa berhasil saya memiliki kunci yaitu pertama dengan niat yang kuat (power). Kedua pada kompetensi yang ada kita harus fokus (focus) dan yang ketiga di kehidupan yang serba dinamis saat Ini kita harus mengendalikan (drive) agar masa depan yang kita rencanakan bisa terlaksana dengan indah,” ujarnya. (*)
Penulis Dwi Ayu Kurniawati Editor Muhammad Nurfatoni