PWMU.CO – Pentingnya pendidikan jadi pesan apel pagi di Smamsi Gresik, Senin (6/5/2024).
Siswa kelas Fase E dan F serta guru SMA Muhammadiyah 4 Sidayu (Smamsi) Gresik, Jawa Timur, sudah siap berbaris di halaman sekolah sejak pukul 07.10 WIB. Guru Bimbingan dan Konseling (BK) Mutammimah MPSi mengatakan, “Hari ini masih berdekatan dengan tanggal 2 Mei 2024 yang diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).”
Ia menjelaskan, tanggal 2 Mei 2024 itu hari lahirnya Ki Hadjar Dewantara, tokoh pelopor pendidikan di Indonesia sekaligus pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa. “Pentingnya pendidikan bagi semua manusia, terutama siswa Smamsi, bahwasanya dengan mengenyam pendidikan menjadi upaya untuk menanggulangi kebodohan dan kemiskinan di Indonesia,” ujarnya.
Dengan pendidikan, lanjutnya, bisa membentuk karakter pribadi generasi muda menjadi disiplin dan bertanggung jawab terhadap segala sesuatu. “Selain itu, kita jadi mengetahui mana yang benar dan salah,” katanya.
Dia lanjut mengutip al-Zalzalah ayat 7 dan 8 yang artinya: “Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”
Dalam ayat ini, kata Mutammimah, Allah menerangkan, setiap amal manusia walaupun sekecil zarrah pun Allah akan menghitung dan memberikan balasannya. “Begitu juga sebaliknya, setiap perbuatan buruk sekecil zarrah pun Allah menghitung dan memberi balasannya,” imbuhnya.
Mutammimah, lantas bertanya, “Anak-anak masih percaya kah kalian dengan adanya hari akhir? Anak-anak masih percaya kah bahwa perhitungan hisab itu masih ada?”
“Sering kita temukan di lingkungan sekitar kita ucapan atau kata-kata yang semestinya bukan ucapan pelajar. Yang mana kata-kata tersebut diucapkan berkali-kali. Maka, itu semua akan memberatkan timbangan kalian di hari akhir nanti,” ucapnya.
Dia menyampaikan cerita mengenai ilmu atau pendidikan. Dia teringat cerita gurunya, Nabi Sulaiman pernah mendapat tiga tawaran dari Allah yang berupa kedudukan atau tahta, kekayaan, dan ilmu. Dari tiga pilihan itu, ilmu yang menjadi pilihan Nabi Sulaiman.
“Dia percaya dengan ilmu akan mendapatkan kedudukan yang mudah. Dengan ilmu dia akan mudah belajar ilmu apapun misalnya ilmu ekonomi, ilmu dagang, ilmu politik, ilmu kenegaraan dan lainnya. Dengan ilmu kita akan mudah untuk mendapatkan kekayaan,” ungkapnya.
Akhirnya Mutammimah berharap, semoga dengan nasihat itu anak-anak termotivasi semangat belajar. Sehingga bisa membentuk pribadi yang memiliki akhlak mulia dan bermoral tinggi bagi generasi muda saat ini.
“Kalian bisa memanfaatkan sisa usia untuk belajar dengan sungguh-sungguh sebab orang tua masih mampu untuk membiayai sekolah kalian. Ingat, kalian masih usia sekolah bukan usia kerja!” pesannya. (*)
Penulis Chilmiyati Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni