PWMU.CO – Tahfidh Class Program Berlian School (SD Muhammadiyah 2 GKB) Gresik mengajak siswa-siswi hidup mandiri dalam Daurah Tahfidh di Pondok Pesantren Karangasem, Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Kegiatan ini ini diikuti oleh 47 peserta dari Kelas I Asoka dan Kelas II Al-Jamal.
Hayyinatin, guru pendamping, mengatakan, tujuan program ini salah satunya melatih kemandirian siswa-siswi. “Harapan kami dengan hidup jauh dari orang tua mereka bisa belajar arti kemandirian dan kebersamaan dengan teman-temannya,” ujarnya, Rabu (8/5/2024).
Pelajaran hidup mandiri sudah dimulai sejak keberangkatan Selasa (14/5/2024). Orang tua harus merelakan dan memberi kepercayaan penuh kepada anak-anaknya untuk belajar di pondok pesantren selama empat hari.
Di hari pertama, misalnya, mereka belajar membawa barang-barangnya sendiri ke kamar kemudian menatanya.
Tanpa ada komando dari ustadz-ustadzah mereka sudah sigap dengan keperluan pribadinya masing-masing. Selain mengikuti halaqah tahfidh, anak-anak juga belajar menyiapkan baju dan mandi sendiri, serta merapikan baju kotor yang sudah tidak dipakai.
“Alhamdulillah anak-anak baru hari pertama tapi sudah paham apa yang harus di lakukan, waktunya ke masjid ya ke masjid, waktunya makan ya makan. Alhamdulillah mereka tahu waktu,” ungkap Hayyinatin.
Di ponpes mereka juga belajar sabar dengan ikut antre makan. Hal itu juga menjadi momen positif bagi mereka seperti dialami Qonita siswa Kelas I Asoka. “Ayo antre dulu jangan berebut, sabar dulu nanti kita makan bersama ya,” teriaknya.
Setelah makan, pembelajaran selanjutnya adalah mereka mencuci piring. Tampak mereka antusias membersihkan sendiri bekal makannya. Hal itu membuat Bu Ida, juru masak pondok berkomentar simpatik. “Masyaallah pinter-pinter ya, mau cuci piring sendiri,” tuturnya
Bu Ida mengungkapkan dia sempat mengira yang datang ini anak-anak yang sudah besar, tapi ternyata masih siswa kelas kecil. “Saya kira yang datang ke pondok ini anak-anak kelas V atau VI SD. Lah kok pas datang itu saya kaget kok masih kecil-kecil. Masyaallah mereka sudah mau belajar di pondok,” tuturnya.
Di akhir setelah makan malam mereka lanjut istirahat dan bangun pukul 03.00 untuk melakukan shalat malam hari ini. (*)
Penulis Dina Auliyah Editor Mohammad Nurfatoni